KENDARI KITA - Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Hendrawan Sumus Gia sikapi fenomena kenaikan harga beras yang terus terjadi hingga hari ini.
Hendrawan Sumus Gia menduga ada mafia beras yang melibatkan oknum-oknum di lintas stakeholder, sehingga harga beras terus mengalami kenaikan.
Olehnya itu, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Distribusi Kadin Sultra mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Sultra segera turun lapangan mengungkap dugaan adanya mafia beras.
"Saya meminta pihak Polda Sultra agar segera turun lapangan, saya menduga ada mafia beras yang melibatkan stakeholder yang menyebabkan terjadinya fenomena kenaikan harga beras di pasaran," ujar Hendrawan Sumus Gia kepada kendarikita.com, Minggu 17 Maret 2024.
Menurut dia, meskipun fenomena kenaikan harga beras ini terjadi secara nasional, namun khusus di Sultra seharusnya tidak terjadi, karena merupakan daerah pertanian dan penghasil beras.
Sehingga, dirinya menduga telah terjadi permainan dalam alur distribusi beras, khususnya di Bulog dan para pengusaha besar.
Baca Juga: Sudirman Fokus Perjuangkan Aspirasi Masyarakat di DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara
Sebab, Bulog yang seharusnya berperan untuk memastikan ketersediaan stok dan stabilisasi harga beras justru tak mampu menunjukkan perannya. Padahal, pihak Bulog Divre Sultra selalu mengaku ketersedian stok aman.