Network
KENDARI KITA - Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto 'banjir' sorotan. Orang nomor satu di bumi anoa itu dinilai tak peduli terhadap penderitaan masyarakat terdampak banjir.
Ketua BEM UHO, Defrian mengatakan, Pj gubernur bukan hanya sebatas legalitas untuk mengisi kekosongan semata, tapi harus turun tangan berkerja dan bertindak untuk rakyat. Ini persoalan nyawa dan keberlanjutan hidup rakyat yang telah dijamim oleh konstitusi.
Jika tidak sanggup, lanjut Defrian lebih baik (Pj Gubernur Sultra) mengundurkan diri dari jabatan, Sultra butuh pemimpin yang responsif bukan yang hanya berdiam diri dan menunggu instruksi mendagri.
Baca Juga: BREAKING NEWS : Kantor Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tenggara Digeledah Tim Penyidik Kejari Kendari
Menurut dia, Pj Gubernur Sultra tak peka tehadap penderitaan masyarakat Sulawesi Tenggara.
Hal itu, kata dia, nampak dari kurang sigapnya dalam menanggapi situasi dan kondisi yang sangat memperihatinkan saat ini.
Apalagi, lanjut Defrian, Pj Gubernur tak membahas sama sekali perihal urgen yang saat ini tengah dihadapi masyarakat Sultra, khususnya masyarakat Kota Kendari, Konawe dan sekitarnya yang terdampak banjir, saat memimpin Rakor TPID se-Sultra, Jumat 8 Maret 2024.
Baca Juga: Konsisten Cegah Wabah Penyakit DBD, FPRB Sultra Gencar Lakukan Fogging di Pemukiman Warga
"Saya selaku BEM UHO sangat menyayangkan sikap Pj Gubernur Sultra dalam memimpin rapat Forkompimda, tidak melakukan pembahasaan koordinasi terkait bencana yang kita alami. Seharusnya selaku pemimpin, jika niat untuk bekerja harus dapat meninjau langsung lapangan yang terkena dampak banjir, untuk mengetahui kekurangan dan langkah taktis apa yang harus dilakukan untuk bergotong royong melakukan percepatan penanganan dan bantuan kepada korban terkena dampak banjir," ungkap Korpus BEN se-Sultra itu.
