Trend Kasus DBD di Kota Kendari Meningkat, Tercatat 155 Kasus, Dua Orang Meninggal Dunia

13 Juli 2022, 23:00 WIB
Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD). /kemenkes.go.id/

KENDARI KITA - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Kendari mengalami peningkatan tahun 2022 ini meningkatkan, dibandingkan tahun 2021 lalu.

Hingga hari ini, Rabu 13 Juli 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari mencatat sebanyak 155 kasus DBD, dan dua kasus kematian akibat penyakit tersebut.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Kendari, drg. Rahminingrum mengatakan, bahwa di tahun 2022 ini, kasus DBD relatif lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Reses di Sulawesi Tenggara, Bahtra Banong : Ekonomi Tumbuh Positif di Tengah Situasi Pandemi

"Kami mencatat 155 kasus dan dia kasus kematian. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun ini relatif lebih banyak. Dan puncak dari kasus DBD ini biasanya di bulan Januari, Februari hingga Maret," uungkapnya saat ditemui di kediamannya, Rabu 13 Juli 2022.

Olehnya itu, untuk menekan trend kasus DBD di kota lulo yang menunjukkan kenaikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Kesehatan mengimbau agar masyarakat bisa mengantisipasi potensi dari meningkatnya kasus DBD ini.

"Apalagi saat ini kita menghadapi musim hujan," jelasnya.

Baca Juga: Wings Air Hentikan Operasional, Hugua Cerita Perjuangannya Buka Akses Penerbangan di Wakatobi

Menurut dia, pencegahan kasus DBD ini bisa teratasi jika setiap warga selalu menjaga kebersihan, terutama tempat berkembang biaknya jentik.

"Kita tidak akan ketularan sakit DBD jika di setiap lingkungan masyarakat bersih dan sadar akan pentingnya menjaga kebersihan, terutama soal jentik nyamuk," ungkapnya.

Rahminingrum juga menyampaikan kepada masyarakat agar jangan menunggu fogging (Pengasapan dengan bahan pestisida), mengingat itu bisa menghasilkan polusi yang tidak baik bagi kesehatan.

Baca Juga: Bahtra Banong Dorong Percepatan Kinerja Bank Tabungan Negara di Sulawesi Tenggara

"Untuk bisa membebaskan diri dari ancaman DBD, tentu peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga daerahnya tetap terhindar dari sarang nyamuk," jelasnya. ***

Editor: Mirkas

Tags

Terkini

Terpopuler