"Bahwa Nabi SAW shalat sebelum ashar empat rakaat dengan dipisah salam kepada para malaikat, para Nabi dan kaum mukmin." (HR. at-Tirmidzi)
Waktu Melaksanakan Shalat Rawatib
Nah, jika ditinjau dari waktu pelaksanaannya, shalat sunnah rawatib secara garis besar dibagi menjadi dua kategori. Yakni, qabliyah (dikerjakan sebelum shalat wajib) dan bakdiyah (ditunaikan usai shalat wajib).
Dikutip dari laman Muslim.or.id, Ibnu Qudamah berkata:
“Setiap sunnah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai dari masuknya waktu sholat fardhu hingga sholat fardhu dikerjakan, dan sholat rawatib ba’diyah maka waktunya dimulai dari selesainya sholat fardhu hingga berakhirnya waktu sholat fardhu tersebut.“ (Al-Mughni 2/544)
Pertanyaannya kemudian, seperti apa batasan waktu masing-masing shalat fardhu? Mengenai hal ini, kita bisa merujuk pada salah satu hadist di mana Rasulullah bersabda:
"Waktu shalat zhuhur selama belum tiba waktu shalat ashar, dan waktu shalat ashar selama matahari belum menguning, dan waktu shalat maghrib selama tebaran syafaq (mega merah) belum menghilang, dan waktu shalat isya` hingga tengah malam, dan waktu shalat fajar selama matahari belum terbit." (HR. Muslim)
Niat Shalat Rawatib
Terkait lafadz niat shalat, pada dasarnya tidak pernah dicontohkan secara langsung oleh Rasulullah. Niat cukup diniatkan di dalam hati. Hanya saja, beberapa kalangan kemudian membolehkan melafalkan niat agar saat memulai shalat seseorang bisa lebih fokus dan tak lupa shalat apa yang sedang ia kerjakan.
1. Niat Shalat Rawatib Sebelum Subuh