Inilah 5 Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib Beserta Tata Cara Melaksanakannya

- 8 Januari 2024, 20:27 WIB
Foto Istimewa (Sumber : Kemenag)
Foto Istimewa (Sumber : Kemenag) /

Saat Qabliyah Subuh

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu:

“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada sholat sunnah sebelum subuh membaca surat Al Kaafirun (قل يا أيها الكافرون) dan surat Al Ikhlas (قل هو الله أحد).” (HR. Muslim)

Dan dari Sa’id bin Yasar, bahwasannya Ibnu Abbas mengkhabarkan kepadanya:

Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada sholat sunnah sebelum subuh di rakaat pertamanya membaca: (قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا) (QS. Al-Baqarah: 136), dan dirakaat keduanya membaca: (آمنا بالله واشهد بأنا مسلمون) (QS. Ali Imron: 52)." (HR. Muslim)

Saat Bakdiyah Maghrib

Dari Ibnu Mas’ud radiyallahu ‘anha, dia berkata: "Saya sering mendengar Rasulullah shallalllahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau membaca surah pada shalat sunnah sesudah maghrib:” surat Al Kafirun (قل يا أيها الكافرون) dan surat Al Ikhlas (قل هو الله أحد)." (HR. At-Tarmidzi, berkata Al-Albani: derajat hadits ini hasan shahih, Ibnu Majah)

Larangan Tentang Shalat Rawatib

Mengerjakan sunnah rawatib menjadi terlarang ketika iqamat telah dikumandangkan. Pasalnya, iqamat menjadi pertanda shalat fardhu akan segera dimulai. Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Apabila iqomah sholat telah ditegakkan maka tidak ada sholat kecuali sholat fardhu.“ (HR. Muslim)

Halaman:

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x