Riset Ilmuwan: Kucing Berpotensi Tularkan Covid-19

- 31 Mei 2023, 22:57 WIB
Ilustrasi Kucing.
Ilustrasi Kucing. /Pixabay.com/Andriish22./

KENDARI KITA-Riset ilmuwan menyatakan bahwa kucing berperan dalam penularan SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, dan lingkungannya yang terkontaminasi.

Para peneliti dari Universitas Wageningen dan Riset di Belanda melakukan penelitian pada 16 kucing baik yang terpapar langsung virus SARS-CoV-2 yang didapat dari pasien manusia yang terinfeksi secara alami, terpapar secara tidak langsung dari kucing yang terpapar langsung atau terpapar dari kandang di tempat kucing yang terinfeksi ditempatkan.

Kucing diambil sampelnya selama 3 minggu, dimulai pada hari paparan langsung terhadap virus.

Baca Juga: Dokter Ini Berhasil Pulihkan Pendengaran Seorang Remaja yang Hilang karena Pemakaian Earphone Berlebihan

Sampel hidung dan sampel orofaringeal diambil 3 kali selama periode ini. Sampel oral dan rektal diambil 15 kali selama periode ini. 

Penularan SARS-CoV-2 antarkucing melalui kontak langsung dan tidak langsung, dievaluasi.

Hasil yang dipublikasikan dalam Microbiology Spectrum, jurnal American Society for Microbiology, menunjukkan bahwa kucing rentan terhadap SARS-CoV-2 dan kucing yang terinfeksi dapat menyebarkan virus ke kucing lain dan ke lingkungannya.

Baca Juga: Aksi di Gedung KPK RI, FAMHI Minta Bupati Hingga DPRD Kolaka Timur Diperiksa atas Dugaan Suap dan Gratifikasi

Mereka menemukan bahwa lingkungan yang terkontaminasi dapat menular, tetapi penularan ini meluruh dengan cepat.

"Penularan SARS-CoV-2 antar kucing efisien dan dapat dipertahankan," kata van der Poel. "

Infeksi kucing melalui paparan lingkungan yang terkontaminasi SARS-CoV-2 tidak dapat diabaikan jika kucing terpapar segera setelah kontaminasi." 

Baca Juga: Bantah Tudingan Bustari Cs, Panti Asuhan An Nur Azwar Bakal Tempuh Jalur Hukum

Durasi rata-rata penularan sedikit lebih dari 1/3 hari. Durasi penularan dihitung dari periode virus terdeteksi dalam ekskreta (cairan oral/nasal atau feses).

"Kita harus berasumsi bahwa pemilik kucing dapat terinfeksi oleh kucing yang terinfeksi SARS-CoV-2 karena kucing ini mengeluarkan virus menular," kata van der Poel.

"Dalam praktiknya, setelah masuknya SARS-CoV-2 di rumah kita, kita harus melihat kucing kita sebagai bagian dari keluarga terkait penularan virus." 

Baca Juga: Gelar Reses di Kelurahan Tobuuha, AJP Bilang Kalau Tak Bisa Dana APBD, Bisa Pakai Pribadinya Saja

Pada Juni 2022, para peneliti dari Universitas Prince of Songkla di Thailand mendokumentasikan kasus pertama dugaan penularan dari kucing ke manusia.

Seorang dokter hewan wanita berusia 32 tahun yang sebelumnya sehat tertular Covid setelah terkontaminasi zat dari bersin kucing milik pasien yang terinfeksi pada Agustus 2021.

Studi genetik mendukung hipotesis penularan SARS-CoV-2 dari pemilik ke kucing, dan kemudian dari kucing ke dokter hewan.

Baca Juga: Nilai Jual Twitter Anjlok, 33 Persen Lebih Rendah dari Saham Elon Musk

Mereka menulis hipotesa ini dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases.

Sementara hewan peliharaan diketahui tertular Covid-19, para ilmuwan Inggris pada tahun 2021 pertama kali melaporkan infeksi dari varian alfa SARS-CoV-2 pada kucing dan anjing.

Studi tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal Veterinary Record, menggambarkan bahwa dua kucing dan satu anjing positif pada tes PCR, sementara dua kucing dan satu anjing lainnya menunjukkan antibodi dua hingga enam minggu setelah mereka mengembangkan tanda-tanda penyakit jantung.***

Editor: Mirkas

Sumber: prokerala.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x