Berkaca dari Tragedi Itaewon dan Lan Kwai Fong, Otoritas Hong Kong Bicara Soal Sistem Pengendalian Massa

- 2 November 2022, 14:03 WIB
Aparat kepolisian Korea selatan terlihat berada di TKP tragedi Itaewon.
Aparat kepolisian Korea selatan terlihat berada di TKP tragedi Itaewon. /Korea Times oleh Shim Hyun-chul/

Otoritas di Hongkong juga mengumumkan penutupan jalan dan kemungkinan penutupan jalan tambahan tergantung pada situasi kerumunan sambil  mengumumkan penangguhan tempat parkir.

"Ada pagar di sana-sini dan polisi menggiring orang ke satu arah. Saat kerumunan itu mulai ada,  saya bisa naik dan tidak bisa kembali ke tempat saya baru saja pergi," kata seseorang yang baru saja mengunjungi distrik yang berada di bawah wewenang kepolisian setempat.

Baca Juga: Rektor UHO Dilaporkan ke KPK, Humas: Kami Tak Tahu-menahu Soal itu

Undang-undang itu dibuat setelah penyerbuan di Lan Kwai Fong pada tahun 1993.

Pada awal 1 Januari 1993, sekitar 20.000 orang berdesakan di jalan untuk menghitung mundur momen Tahun Baru di distrik Lan Kwai Fong, tempat di mana terdapat banyak bar dan klub malam.

Baca Juga: Desa Kusambi Jadi Langganan Banjir, Kades: Sumber Airnya Dari Pembangunan Bandara

Saat itu, saksi mata mengatakan kebanyakan orang pada awalnya berperilaku baik, tetapi dalam waktu singkat kerumunan mulai berdesak-desakan. Kondisi semakin tedak terkendali setelah melewati waktu pergantian tahun.

Di area pub yang dikelilingi jalan berbukit itu menyebabkan tekanan kerumunan dan kemudian menewaskan sedikitnya 20 orang.

Baca Juga: Wisudawati Terbaik FIB UHO Ini Berbagi Kiat Raih Kelulusan dengan Nilai Gemilang

"Orang-orang berdesakan dan terjatuh dengan posisi saling menumpuk," demikian pernyatan dalam  South China Morning Post saat itu,

Seorang peneliti Universitas di Hongkong yang bermarga Wong mengungkapkan, insiden itu dijadikan pelajaran sekaligus pedoman pengendalian massa di Hong Kong.

Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: koreatimes.co.kr


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x