Keuntungan Investasi Emas di Tengah Konflik Global

27 April 2023, 17:26 WIB
Ilustrasi-emas batangan. /Unsplash.com/Scottsdale Mint/

KENDARI KITA-Konflik antara Rusia dan Ukraina masih bergulir sejak masa invasi, 24 Februari 2022.

Akibat konflik dua negara tetangga itu, kondisi perekonomian dunia mengalami pasang surut.

Hal itu diperparah dengan pandemi Covid-19 yang menjangkiti dunia kurang lebih 2 tahun lamanya.

Baca Juga: Kery Konggoasa Diganjar Penghargaan Kategori Bupati Berkinerja Terbaik di Kawasan Timur Indonesia

Seperti diketahui, tiap negara di dunia menjalin kesepakatan dagang dengan negara-negara lainnya. Tak terkecuali Indonesia, yang juga menjalin kemitraan ekonomi bilateral antarnegara tetangga, di Asia Tenggara hingga Uni Eropa.

Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa konflik Rusia-Ukraina mempengaruhi kondisi geopolitik.

Di sisi lain, ada hal yang lebih menarik, yang datang dari sektor investasi emas.

Baca Juga: Absensi ASN di Konawe Pasca Lebaran Hanya 50 Persen, Sekda Konawe: Yang Tidak Hadir Disanksi Pemotongan TPP

Diketahui bahwa salah satu sifat emas yang membuatnya menjadi alat investasi populer adalah logam mulia ini berfungsi sebagai safe haven.

Dalam kondisi perang, harga produk pada umumnya akan meningkat pesat. Nilai mata uang pun seakan tidak ada artinya.

Namun, kondisi ini cenderung berbeda pada sektor investasi emas. Logam mulia ini justru mengalami peningkatan nilai di tengah-tengah kondisi geopolitik yang tidak stabil.

Baca Juga: Lionel Messi Memutuskan Untuk Kembali ke Barcelona dan Tolak Perpanjang Kontrak di PSG

Salah satu hal yang memicu penguatan harga emas adalah kondisi peperangan.

Melansir logammulia.com, trend harga emas mengalami lonjakan pesat ke level 1,976 dolar AS per troy ounce, pada bulan Februari, waktu dimana Rusia meluncurkan serangan militer ke Ukraina.

Fenomena yang sama juga terjadi pada pasar emas di Indonesia dimana pasar emas Indonesia secara umum mengikuti harga emas dunia.

Baca Juga: Konflik Militer di Sudan, Pemerintah Indonesia Evakuasi 542 WNI

Pada bulan tersebut, emas Antam  mengalami peningkatan ke harga Rp 994.000 dari level permulaannya yang hanya sekitar Rp 974.000 per gram.

Dengan kata lain, harga emas Antam saat Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina mengalami peningkatan sebanyak Rp 20.000 per gram.

Namun, melihat Amerika Serikat yang tidak meresponse invasi Amerika ke Ukraina menggunakan tindakan militer balasan membuat harga Emas mulai menyusut kembali, ditambah lagi pada saat yang bersamaan, Amerika Serikat sedang sangat agresif menaikkan suku bunga Bank Central The Fed yang memberikan tekanan tambahan terhadap harga emas.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini 26 April 2023: Ciri Kepribadian Orang Lain Membantu Menetapkan Batasan dalam Hubungan

Tercatat, harga Emas di pasar spot saat penutupan perdagangan di tanggal 25 Februari 2022 menyentuh level 1.889,34 dolar AS.

Sedangkan, pada pasar emas nasional, terlihat harga emas Antam kembali menyusut ke angka Rp 969.000 pada hari Sabtu tanggal 26 Februari 2022.

Namun, pada saat itu, banyak pakar berpendapat bahwa masih ada potensi harga emas kembali mengalami penguatan jika konflik antara Rusia dan Ukraina terus memanas.

Baca Juga: IU Bakal Adu Chemistry dengan Park Seo Joon di Project Film Terbaru

Selama bulan Desember 2022, harga emas mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Pada triwulan 2023 sampai dengan awal Maret 2023, harga emas Antam tercatat bertahan di angka Rp 1.100.932 (menggunakan NPWP) untuk gramasi 1 gram.

Hal ini bisa terjadi dikarenakan The Fed yang menjadi bank sentral Amerika Serikat memberlakukan kenaikan suku bunga agresif yang mengakibatkan pelemahan terhadap harga emas.

Namun, sejak pertengahan Maret 2023 sampai dengan bulan April 2023 ini, harga emas kembali ke jalur uptrendnya semenjak kejatuhan 3 bank besar di Amerika yaitu Silicon Valley Bank (SVC), Signature Bank dan Silvergate Bank yang memicu kekhawatiran akan kondisi ekonomi Amerika Serikat yang masih sangat rentan efek dari Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina akan kembali masuk ke jurang resesi.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Tak Ada Penghapusan dan PHK Massal Honorer di Akhir Tahun 2023

Jika situasi peperangan antara Rusia dan Ukraina yang masih terus berkobar, dikhawatirkan akan makin banyak Bank-bank besar di Amerika yang menyusul kejatuhan 3 bank sebelumnya.

Hal ini juga menjadi dasar banyak ahli-ahli ekonomi dunia yang memprediksi harga emas bisa menembus level 3.000 – 4.000 dolar AS per troy ounce atau setara 1,5 – 2 juta Rupiah per gram.

Kesimpulannya, kondisi geopolitik internasional menjadi salah satu faktor yang menentukan naik-turunnya harga emas dalam negeri.***

Editor: Mirkas

Sumber: logammulia.com

Tags

Terkini

Terpopuler