Jadi Pembicara di Bazar Dialog BEM UMK, Badalan Bahas Pentingnya Penerapan Energi Terbarukan di Sultra

- 17 Mei 2023, 13:20 WIB
Legislator Kabupaten Wakatobi, Badalan, membahas pentingnya penerapan energi terbarukan di Sulawesi Tenggara (Sultra), dalam sesi dialog Bazar UMK, Selasa, 17 Mei 2023.
Legislator Kabupaten Wakatobi, Badalan, membahas pentingnya penerapan energi terbarukan di Sulawesi Tenggara (Sultra), dalam sesi dialog Bazar UMK, Selasa, 17 Mei 2023. /Istimewa/

KENDARI KITA-Legislator Kabupaten Wakatobi, Badalan, membahas pentingnya penerapan energi terbarukan di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Hal ini diungkapkan Badalan saat didaulat sebagai pembicara dalam agenda Bazar Dialog BEM UMK, Selasa, 16 Mei 2023.

Badalan pun membeberkan beberapa tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan Sultra sebagai pusat energi dunia.

Baca Juga: DPW LIRA Desak Kapolri dan Kapolda Sultra Evaluasi Kinerja Polresta Kendari

Diantaranya soal regulasi, yakni yang hubungannya dengan kebijakan energi nasional berupa aturan turunan dari pemerintah dalam bentuk Perda dsn regulasi serupa.

"Kalau pun sudah, seberapa jauh operasionalnya," kata Bacaleg DPR Provinsi Dapil Sultra IV itu.

Menurut Badalan, pemanfaatan energi terbarukan menjadi solusi meminimalisir emisi karbon yang berimbas pada pemanasan global.

Baca Juga: Masyarakat Tagih Janji Politik Ali Mazi, Endang Ingatkan Soal Pemimpin Pembohong Masuk Neraka

Selain itu, jumlah energi bahan bakar fosil seperti gas dan BBM jumlahnya sangat terbatas.

Energi terbarukan merupakan energi yang berasal dari proses alam yang berkelanjutan seperti tenaga surya, tenaga angin, arus air, proses biologi, dan panas bumi.

Energi dari bahan bakar fosil seperti gas dan minyak bumi menjadi salah satu penyumbang polusi terbesar di dunia.

Baca Juga: Kadin Sultra Dukung Polri Mitigasi Pengamanan Daerah Jelang Pemilu 2024

"Lalu, mengapa pemerintah mendorong energi terbarukan, itu dikarenakan jelas bahwa ini lebih murah, kemudian tidak terlalu berdampak pada emisi karbon. Itu salah satu prasyarat Sultra menjadi pusat energi dunia," ungkapnya.

Badalan menyebutkan, tantangan selanjutnya adalah kondisi infrastruktur saat ini, yang harus selaras dengan visi mengimplementasikan pemanfaatan energi terbarukan.

Infrastruktur kata Badalan, merupakan salah satu alat untuk memuluskan investasi di suatu daerah.

Baca Juga: KSK Dianugerahi Lencana Bakti Transmigrasi dari Kementerian Desa PDTT

"Tantangan ketiga adalah seperti apa kesiapan tenaga kelistrikan dan SDM kita di Sultra," imbuhnya.

Ketua Bapemperda DPR Kabupaten Wakatobi mengatakan bahwa niat untuk menjadikan Sultra sebagai pusat energi dunia merupakan sebuah tantangan, sekaligus menjadi cita-cita bersama.

"Kenapa kemudian saya lihat adik-adik mahasiswa mengangkat tema ini dalam diog tadi, ini juga sehubungan dengan posisi Sultra sebagai salah satu penghasil nikel terbesar di Indonesia, dan turut meberikan kontribusi nama Indonesia sebagai penghasil nikel terbesar di dunia," ujarnya.

Baca Juga: Harga Emas Antam 16 Mei 2023 Mulai Melonjak, Tembus ke Level Rp 1.064.000 per Gram

Badalan menegaskan, bahwa dengan potensi SDA yang dimiliki, maka Sultra  layak bahlam wajib menjadi pusat energi dunia.

"Kalau arah kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra saat ini belum menuju ke sana, maka ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah selanjutnya," pungkasnya.

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x