Polemik Skripsi Berbau SARA, Begini Imbauan Kery Saiful Konggoasa

- 12 April 2023, 03:03 WIB
Kery Saiful Konggoasa bersama tokoh masyarakat adat Tolaki.
Kery Saiful Konggoasa bersama tokoh masyarakat adat Tolaki. /Istimewa/

KENDARI KITA-Beredarnya skripsi yang diduga memuat narasi berbau suku, agama, ras, antargolongan (SARA), memantik polemik publik, tak terkecuali dari tokoh masyarakat adat Tolaki yang sekaligus mengemban jabatan sebagai Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK).

Kery Saiful Konggoasa secara khusus meminta masyarakat Tolaki untuk menahan diri terutama terhadap oknum penulis skripsi yang diduga menyiratkan penghinaan terhadap etnis Tolaki itu.

KSK diketahui telah mengumpulkan para tokoh masyarakat Tolaki di kediamannya, Selasa 11 April 2023.  Ia juga mengakui telah berkoordinasi dengan Kapolda hingga petingi Polri terkait persoalan ini.

Baca Juga: Kepala Kejaksaan Tinggi Sultra Didaulat sebagai Salah Satu Narasumber Rakor Kemendagri di Kendari

Menurut KSK, pelaku telah diamankan. Ia mengimbau masyarakat Tolaki tetap tenang dan tidak terpengaruh isu negatif yang berpotensi merusak soliditas di Sultra yang memiliki penduduk multietnik.

"Pelaku penghinaan telah ditangkap. Besok akan di bawa ke Polda Sultra. Jadi saya harapkan masyarakat Tolaki tenang dan tidak membuat gerakan," kata KSK, didampingi sejumlah tokoh masyarakat Tolaki.

KSK kembali meyakinkan publik bahwa si penulis skripsi dan orang-orang yang terlibat didalamnya bakal diproses aparat penegak hukum.

Baca Juga: Soal Tudingan Flexing Modus Bagi-bagi Berkah, H. Hamiruddin: Jangan Mencampurbaurkan Politik dan Ibadah

"Besok, 12 April 2023,  jam 10 kita akan diterima Kapolda. Kapolri juga sudah kasi jaminan bahwa semua yang terlibat akan diambil," tegasnya.

KSK juga mengungkapkan, saat ini sudah ada ormas dan lembaga yang melapor secara resmi ke pihak kepolisian. 

KSK berharap masalah ini  bisa segera tuntas agar tidak menimbulkan gejolak.

Baca Juga: Ikatan Cinta 12 April 2023: Bukti Kecelakaan Aldebaran dan Andin Hilang, Rendy Ambil Tindakan

"Percayakan kepada saya dan tokoh-tokoh kita untuk menyelesaikan masalah ini," ujarnya.

KSK menilai, selain bertujuan menghormati supremasi hukum, langkah hukum yg ditempuh ini juga bertujuan mengingatkan semua pihak agar benar benar menjaga keutuhan dan soliditas masyarakat Sultra dengan kondisi multikultural (keberagaman etnis, budaya).

"Saya minta, harmonisasi antar warga Sultra selama ini jangan dikoyak. Kami di Sultra ini, ibarat piring yang bergesekan tapi tak menjadikan retak apalagi pecah. Kenapa? Karena masyarakat Sultra, apakah itu daratan maupun kepulauan, tahu bahwa daerah didirikan lahir karena semangat kebersamaan Muna, Buton, Kendari dan Kolaka yg sekarang sudah berkembang menjadi 17 Kabupaten/Kota," tegas KSK.

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x