KENDARI KITA – Kompleks perkantoran Bumi Praja di Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara yang rencananya mulai dibangun tahun ini akan diberi nama Laworoku.
Hal itu diungkapkan oleh Kabag Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Kabupaten Muna Barat, Muhamad Fajar Fariki saat dihubungi melalui pesan WhatsApp-nya, Rabu 22 Juni 2022.
Fajar Fariki mengatakan, bahwa Penjabat (Pj) Bupati Mubar, Dr. Bahri tidak menyatakan akan mengganti nama ibu kota Mubar, Laworo menjadi Laworoku.
Sebab, lanjut Fajar Fariki, Pj Bupati Mubar sadar bahwa itu adalah produk dari Undang – undang Nomor 14 tahun 2014.
“Jadi Pak Pj yang dia inginkan adalah menyematkan istilah Laworoku di depan pintu gerbang sarana dan infrastruktur layanan pemerintahan, sehingga bila dibaca selamat datang di Bumi Praja Laworoku. Jadi itu bukan nama Ibu kota yang diganti,” tulisnya.
Tentu rencana penambahan nama, secara etimologi adalah ingin membangun suatu semangat dan energi guna menyokong konstruksi “Rumah Besar” bernama Muna Barat sebagai miniatur Indonesia dengan segala keberagaman.
“ini artinya berkesan istilah Laworoku menjadi milik semua masyarakat ditiga wilayah besar, yakni Lawa, Tiworo dan Kusambi,” ucapnya.
Disamping itu pula, penamaan Laworoku secara subtansi memberi gambaran bahwa Mubar dihuni oleh berbagai suku bangsa dan agama (masyarakat majemuk).
"Sebagai putra daerah, beliau (Bahri,red) memahami dengan sempurna kondisi ini," jelasnya.
Baca Juga: KPK Diminta Periksa Wali Kota Kendari Terkait Korupsi Dana PEN Rp349 Miliar
Olehnya itu, terkait pergantian nama ibu kota Mubar tidak usah disoal apalagi menjadi kontroversi, sebab nama itu paten hasil dari pemikiran peletak dasar berdirinya Mubar sebagai daerah otonom.
"Tidak ada pergantian nama ibu kota Mubar. Yang diwacanakan itu adalah nama kompleks perkantoran bumi praja di Mubar adalah Laworoku," tutupnya.***
Laporan : Phoyo