Angka Kemiskinan Ekstrem di Indonesia Bertambah, Kinerja Pemerintah Disoroti

- 19 Mei 2023, 22:24 WIB
Ilustrasi kemiskinan-seorang bocah belajar dengan alat tulis seadanya.
Ilustrasi kemiskinan-seorang bocah belajar dengan alat tulis seadanya. /Pixabay.com/

Bank Dunia sendiri telah menaikkan ketentuan batas untuk kelas penghasilan menengah ke bawah (lower middle-income class) dari 3,20 dollar AS menjadi 3,65 doar AS per orang per hari.

Baca Juga: Agensi Tanggapi Rumor Kencan V BTS dan Jennie BLACKPINK

"Sekiranya batas kelas penghasilan menengah bawah dinaikkan seperti saran Bank Dunia dari USD3,2 menjadi USD3,65 per kapita per hari, maka akan terlihat penduduk sangat rentan secara ekonomi, apabila terjadi guncangan seperti pandemi atau kondisi ekonomi lainnya, mereka dengan cepat jatuh dibawah garis kemiskinan," ujarnya.

Politisi PKS ini  juga mengingatkan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024 telah ditetapkan target penurunan tingkat kemiskinan antara 7 persen hingga 6,5 persen, atau 18,34 juta sampai 19,75 juta penduduk pada akhir tahun 2024.

Melihat pencapaian yang ada, Anis menilai bahwa program pengentasan kemiskinan Pemerintah selama ini masih belum efektif dan belum tepat sasaran.

Baca Juga: Desta Gugat Cerai Natasha, Kuasa Hukum: Sudah Setahun Ini Keduanya Tak Serumah

"Per September 2022, BPS mencatat jumlah penduduk miskin mencapai sebesar 26,36 juta atau 9,57 persen, artinya masih jauh dari target 7 persen.

Bahkan angka kemiskinan di 14 Provinsi masih berada di atas rata-rata nasional.

"Saya mengingatkan, di lapangan program-program pengentasan kemiskinan banyak yang tidak tepat sasaran, bahkan data yg digunakan banyak yang kurang tepat sasaran. Sementara disisi lain kita ketahui bahwa target Pemerintah sangat ambisius," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: dpr.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x