Pendapat Pakar Geologi Ihwal Bencana Longsor Serasan Natuna

7 Maret 2023, 22:09 WIB
Longsor di Kapung Molon, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepri pada Senin, 6 Maret 2023. /Dok. BPBD Natuna/

PIKIRAN RAKYAT-Pakar geologi mengungkapkan pendapatnya ihwal bencana longsor yang menimbun Kapung Molon, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Senin, 6 Maret 2023.

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sugeng Mujiyanto, gerakan tanah atau tanah longsor di Serasan Natuna diperkirakan berupa aliran bahan rombakan atau debris flow.

Tanah longsor kali ini kata Sugeng, terjadi akibat kemiringan lereng tebing yang curam, pelapukan tanah yang tebal dari batuan tua berupa lapukan granodiorit, dan juga curah hujan yang tinggi dengan durasi lama.

Baca Juga: Penemuan Jasad Anak Tenggelam di Saluran Irigasi Gegerkan Warga Kecamatan Abuki Konawe

“Berdasarkan Peta Geologi Regional Natuna, batuan penyusun di daerah bencana termasuk dalam batuan plutonik serasan yang tersusun granodiorite biotit dan granit hornblende dengan metasedimen,” katanya.

Diketahui,  longsor besar di Serasan Natuna terjadi sekira pukul 11.15 WIB. Tanah longsor  menimbun satu perkampungan di sana.

Saat itu puncak bukit berubah menjadi sungai yang membawa material tanah ke kawasan Natuna, Kepulauan Riau.

Baca Juga: Kemegahan Event Konasara Festival Masih Menyisahkan Utang Rp251 Juta?

10 orang dilaporkan tewas dalam musibah ini. 47 orang lainnya dinyatakan hilang.

Kemudian dilaporkan delapan korban luka-luka. Empat di antaranya dalam kondisi kritis, sisanya empat orang menderita luka berat.

Dari empat korban yang kritis itu, tiga di antaranya bawa ke Pontianak pakai KM Bukit Raya, dan satu lainnya dikirim ke Ranai menggunakan MV Indra Perkasa.

Baca Juga: Laka Lantas Hino Lohan Versus Hino Dutro di Konawe, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta Rupiah

1.216 warga juga dilaporkan telah menyeleamatkan diri di camp pengungsian. Rinciannya,  219 orang mengungsi di PLBN Serasan, 215 di Puskesmas, 500 orang di Masjid Pelimpak dan Al Furqan serta 282 orang di SMAN1 Serasan.

Seluruh data itu dirangkum pikiran-rakyat.com, hasil evakuasi dan pencarian di hari pertama Senin, 6 Maret 2023 yang akan di update secara berkala.

Dilaporkan sedikitnya ada 27 unit bangunan yang tertimbun longsor, termasuk 26 rumah dan satu bangunan masjid.

Baca Juga: Hino Lohan Tabrak Hino Dutro dan Rumah Warga, Berakhir Nyemplung di Sungai Konaweeha

Badan Geologi mengimbau warga yang berada dekat kawasan longsoran untuk selalu berhati-hati, terlebih jika hujan deras berlangsung lama, sebab dikhawatirkan terjadi gerakan tanah susulan.

"Masyarakat setempat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah maupun BPBD setempat,” ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, menetapkan status tanggap darurat pasca bencana longsor, selama 7 hari ke depan, terhitung 6 Maret 2023.

Baca Juga: Timsel Bawaslu Sultra Umumkan 20 Peserta Lolos Tahap CAT dan Tes Psikologi

Seperti diketahui, longsor dilaporkan tidak hanya terjadi di wilayah Natuna, tetapi menerjang Desa Jermalik dan Desa Air Nusa, Kecamatan Serasan Timur.

Tidak ada laporan korban jiwa di Serasan Timur, namun warga sekitar dilaporkan telah mengungsi ke balai desa setempat.***

 
Editor: Mirkas

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler