Pemerintah Bakal Batasi Pembangunan Smelter yang Tidak Berorientasi Pada Green Energy

14 Januari 2023, 12:47 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, mengatakan, pemerintah akan batasi pembangunan smelter yang tidak berorientasi pada Green Energy. /Instagram.com/@bahlillahadalia/

KENDARI KITA-Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, mengatakan, pemerintah akan batasi pembangunan smelter yang tidak berorientasi pada Green Energy.

"Ini sebagai bentuk dari kepedulian pemerintah dalam rangka melakukan penataan terhadap pembangunan produk yang berorientasi pada Green Energy dan Green Industry," kata Bahlil dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu, 14 Januari 2023.

Baca Juga: Song Joong Ki Dilaporkan Membeli Properti Real Estate Mewah di Korea

Bahlil menjelaskan saat ini sudah banyak smelter yang memproduksi Nikel Pig Iron (NPI) yang masuk dalam kategori pioneer.

Di sisi lain, keterbatasan cadangan biji nikel sebagai bahan baku menjadikan pemanfaatannya diprioritaskan untuk produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

Baca Juga: Bintang 'Ip Man' Donnie Yen Bakal Jadi Bintang Tamu di Variety Show Running Man

"Sekarang lebih dorong dengan hilirisasi yang nilai tambahnya bisa sampai dengan 80 hingga 100 persen. Itu yang akan kita lakukan," kata Bahlil Lahadalia, dikutip kendari.pikiran-rakyat.com dari antaranews.com, Sabtu, 14 Januari 2023.

Bahlil Lahadalia bersama beberapa menteri lain diketahui tengah membahas pembangunan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia.

Baca Juga: 14 Januari 2023, Tiga Zodiak Ini yang Paling Beruntung Soal Asmara

Pemerintah terus mewujudkan ekosistem kendaraan listrik sebab kendaraan listrik menjadi solusi untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dan menghemat subsidi BBM yang selama ini membebani APBN.

"Kita sudah membuat beberapa formulasi bahwa pembangunan ekosistem baterai mobil terus berjalan. Dan direncanakan tahun 2024 produksi kita sudah mulai berjalan di semester pertama 2024 yang dibangun oleh LG di Karawang," kata Bahlil.

Baca Juga: Kadivmin Kanwil Kemenkumham Sultra Apresiasi Kinerja Kepala Rutan Kelas IIB Unaaha

Pemerintah kata Bahlil, tengah meramu formulasi yang paling paten agar produk mobil dan  motor listrik dipasarkan dengan kualitas dan nilai jual yang kompetitif.

Bahlil juga menegaskan bahwa  ekosistem pembangunan EV dan motor merupakan bagian dari misi perluasan lapangan kerja.

Baca Juga: Jumat Curhat, Polres Konawe Atensi Soal Tawuran Antarpelajar

"Indonesia nggak boleh kalah, kita punya pasar yang besar. Jangan sampai pasar kita itu dilakukan penetrasi dengan produk-produk dari luar negeri, kita harus jaga. Yang kedua adalah, kita juga mampu melakukan penetrasi pasar ekspor," katanya.

"Insha Allah, Indonesia akan memiliki pabrik baterai kendaraan listrik pertama pada tahun 2024 mendatang. Mohon doakan semoga semuanya dapat berjalan dengan lancar," pungkasnya.***

Editor: Mirkas

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler