Lanjut Saleh, saat musim penghujan tiba, air sungai yang tercemar itu bahkan meluap ke pemukiman warga, mencemari rumah maupun sumur pribadi warga.
Baca Juga: Dugaan Perambahan Kawasan HPT, PT TMM Diadukan ke DLHK
"Jadi bayangkan itu, kalau itu air meluap dan masui ke dalam sumur, baru di situ kita suka ambil air untuk masak dan minum, kasihan kami ini," kata Saleh saat ditemui di kediamannya.
Saleh berharap agar pemerintah segera melakukan tindakan, sebab kondisi ini mengancam keselamatan warga.
"Jangan sampai air limbah ini menimbulkan gejala penyakit. Kasihan kami ini," harapnya.
Baca Juga: Operasi Keselamatan Anoa 2023, Wakapolres Konawe Edukasi Budaya Tertib Berlalu Lintas
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kendari, sendiri berdailh bahwa untuk menangani sumur warga yang tercemar dibutuhkan mesin khusus.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Persampahan dan B3, Adi Jaya Purnama. Ia tidak memungkiri bahwa sumur tersebut tak berfungsi karena adanya percampuran sampah dan pasir yang diperparah dengan genangan air.
Baca Juga: Operasi Keselamatan Anoa 2023, Wakapolres Konawe Edukasi Budaya Tertib Berlalu Lintas
Adi Jaya sesumbar bahwa DLHK harus terlebih dulu menganalisa kondisi sumur itu.
"Memang kita tidak pungkiri, kalau macam pertama dan kolam terakhir kalau mau netral betul tidak. Kami tidak bisa menjamin itu," kata Adi Jaya saat di temui di ruang kerjanya.
Baca Juga: 3 Pelaku Pembusuran di Konawe Dibekuk Polisi, 1 Diantaranya Masih Buron
Adi Jaya lebih jauh menjelaskan bahwa untuk menangani sumur tercemar ini, pihaknya perlu melakaukan proses uji lab sehingga dapat mengetahui apa saja yang menyebabkan pencemaran di sumur warga itu,
"Tapi dari kami, kami lagi mencoba untuk mengubah treatmentnya," ujarnya.
Baca Juga: Tradisi Valentine 3 Negara di Asia
Adi Jaya mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan anggaran untuk memperoleh Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) agar dapat memudahkan proses menguras air yang berada di sumur lindi.
"Pasalnya kurang lebih 269 per ton pada tahun lalu sampah telah tertumpuk tiap harinya.
Karena selama ini kita masih pakai sederhana tretment sederhana,"pungkasnya.