Cairan Lindi Cemari Sumber Air Warga Kelurahan Wuawua, Pemkot Kendari Tuai Sorotan

- 8 Februari 2023, 20:18 WIB
-Cairan lindi yang bersumber dari penumpukan sampah dan genangan air hujan mencemari sumur yang menjadi sumber air warga Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari.
-Cairan lindi yang bersumber dari penumpukan sampah dan genangan air hujan mencemari sumur yang menjadi sumber air warga Kelurahan Wuawua, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari. /Istimewa/

Lanjut Saleh, saat musim penghujan tiba, air sungai  yang tercemar itu bahkan meluap ke  pemukiman warga, mencemari rumah maupun sumur pribadi warga.

Baca Juga: Dugaan Perambahan Kawasan HPT, PT TMM Diadukan ke DLHK

"Jadi bayangkan itu, kalau itu air meluap dan masui ke dalam sumur, baru di situ kita suka ambil air untuk masak dan minum, kasihan kami ini," kata Saleh saat ditemui di kediamannya.

Saleh berharap agar pemerintah segera melakukan tindakan, sebab kondisi ini mengancam keselamatan warga.

"Jangan sampai air limbah ini menimbulkan gejala penyakit. Kasihan kami ini," harapnya.

Baca Juga: Operasi Keselamatan Anoa 2023, Wakapolres Konawe Edukasi Budaya Tertib Berlalu Lintas

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Kendari, sendiri berdailh bahwa untuk menangani sumur warga yang tercemar dibutuhkan mesin khusus.

Hal itu diungkapkan  Kepala Bidang (Kabid) Persampahan dan B3, Adi Jaya Purnama. Ia tidak  memungkiri bahwa sumur tersebut tak berfungsi karena adanya percampuran sampah dan pasir yang diperparah dengan genangan air.

Baca Juga: Operasi Keselamatan Anoa 2023, Wakapolres Konawe Edukasi Budaya Tertib Berlalu Lintas

Adi Jaya sesumbar bahwa DLHK harus terlebih dulu menganalisa kondisi sumur itu.

"Memang kita tidak pungkiri, kalau macam pertama dan kolam terakhir kalau mau netral betul tidak. Kami tidak bisa menjamin itu," kata Adi Jaya saat di temui di ruang kerjanya.

Baca Juga: 3 Pelaku Pembusuran di Konawe Dibekuk Polisi, 1 Diantaranya Masih Buron

Adi Jaya lebih jauh menjelaskan bahwa untuk menangani sumur tercemar ini, pihaknya perlu melakaukan proses uji lab sehingga dapat mengetahui apa saja yang menyebabkan pencemaran di sumur warga itu,

"Tapi dari kami, kami lagi mencoba untuk mengubah treatmentnya," ujarnya.

Baca Juga: Tradisi Valentine 3 Negara di Asia

Adi Jaya mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan  anggaran untuk memperoleh Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)  agar dapat memudahkan proses menguras air yang berada di sumur lindi.

"Pasalnya kurang lebih 269 per ton pada tahun lalu sampah telah tertumpuk tiap harinya.
Karena selama ini kita masih pakai sederhana tretment sederhana,"pungkasnya.

Halaman:

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x