Ihwal Kematian 90 Penganut Sekte Sesat di Kenya Terungkap, Diduga Berpuasa Sampai Mati demi Tiket ke Surga

- 28 April 2023, 18:37 WIB
Ilustrasi-kuburan massal.
Ilustrasi-kuburan massal. /Freepik.com/Wirestock/

“Saya telah menginstruksikan badan-badan yang bertanggung jawab untuk menangani masalah ini dan untuk sampai ke akar penyebab dan aktivitas orang-orang yang ingin menggunakan agama untuk memajukan ideologi yang aneh dan tidak dapat diterima.”

Insiden terbaru ini bukanlah kontroversi pertama terkait Nthenge. Ia sebelumnya diketahui telah menghadapi tuntutan pada tahun 2017 dan 2018 karena  meradikalisasi anak-anak usia sekolah dan menjaga agar gerejanya tetap terbuka melalui cara-cara korup. 

Aktivis hak percaya bahwa sekte ini telah terlibat dalam kegiatan yang melanggar hukum "selama bertahun-tahun".

Baca Juga: Kery Konggoasa Diganjar Penghargaan Kategori Bupati Berkinerja Terbaik di Kawasan Timur Indonesia

Amason Kingi, juru bicara senat Kenya, berkata:

“Kengerian yang terungkap dari kematian kultus Shakahola harus dan harus menjadi peringatan bagi bangsa, khususnya Badan Intelijen Nasional dan program kepolisian komunitas kami.Bagaimana kejahatan keji seperti itu, yang diorganisir dan dieksekusi dalam jangka waktu yang cukup lama, lolos dari radar sistem intelijen kita?”

Nthenge ditangkap bulan lalu setelah dua anak mati kelaparan dalam tahanan orang tua mereka. 

Dia dibebaskan dengan jaminan 100.000 shilling Kenya (10,7 juta rupiah), tetapi ia menyerah kepada polisi setelah penggerebekan Shakahola.

Baca Juga: Konflik Militer di Sudan, Pemerintah Indonesia Evakuasi 542 WNI

Langkah-langkah untuk mengatur agama di negara mayoritas Kristen itu telah ditentang keras di masa lalu, dipandang sebagai upaya melemahkan jaminan konstitusional untuk pemisahan antara gereja dan negara.***

Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: theguardian.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x