Alasan Mengapa Tindakan Kriminal di Zona Kematian' Seolah Dilegalkan

- 23 Januari 2023, 16:15 WIB
Ilustrasi-police line .
Ilustrasi-police line . /Pixabay.com/hunter/287images/

KENDARI KITA-Dengan kemajuan teknologi, ilmu forensik, dan pengujian DNA, hampir tidak mungkin para kriminal lolos dari ancaman pidana.

Namun, teori berbeda mengemuka setelah timbul pertanyaan mengapa semua jenis tindakan kriminalitas atau kejahatan (bahkan pembunuhan) seolah dilegalkan di area 50 Mil Di USA (Amerika Serikat).

Baca Juga: Standar Tarif Baru Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional

Area yang berada di taman nasional Yellowstone seluas 50 mil persegi ini populer dengan sebutan 'zona kematian'.

Banyak yang meyakini bahwa tindakan kriminalitas yang terjadi di daerah ini lolas dari ancaman hukuman pidana.

Baca Juga: Skema Kenaikan Biaya Ibadah Haji 2023 Dinilai Tak Adil Bagi Calon Jamaah

Apa itu zona kematian?

Daerah Wyoming, Idaho, dan Montana, mengelilingi perbatasan Yellowstone. Idaho dikenal sebagai zona kematian Yellowstone.

Zona kematian Yellowstone mencuat pada tahun 2005 ketika Brian Kalt, profesor hukum Negara Bagian Michigan, Amerika Serikat, menemukan celah dalam Konstitusi Amerika Serikat yang membuat kejahatan yang dilakukan di wilayah itu berpotensi lolos dari tuntutan pidana.

Baca Juga: Astrologi Cinta 3 Zodiak Hari Ini: Aquarius Merasa Lebih Romantis dari Biasanya

Brian Kalt menulis tentang ini dalam artikel Jurnal hukum Georgetown " The Perfect Crime".

Amandemen keenam di negara itu menyatakan bahwa semua kejahatan federal harus dituntut di negara bagian dan distrik tempat kejahatan terjadi.

Baca Juga: Harga Emas Antam Awal Pekan 23 Januari 2023: Masih Stagnan, Berbanderol Rp .035.000 per Gram

Yellowstone berada di bawah Distrik Federal Wyoming. Zona kematian terletak di seberang garis negara bagian di Idaho.

Jadi, dalam hal ini, jika kejahatan dilakukan di sana, maka tuntutan bisa dilayangkan berdasarkan  populasi penduduk yang tinggal dalam jarak 50 mil. Namun tidak ada penduduk yang menghuni sebidang kecil tanah itu.

Baca Juga: Riset Ilmuwan: Mayoritas Kecerdasan Anak Mewarisi Gen Ibu

Sejak mengungkap celah tersebut, Kalt tidak berhasil menutupnya dengan mengusulkan bahwa kejahatan yang dilakukan di zona kematian berada di bawah yurisdiksi Distrik Idaho.

Di awal tahun 2022, Colin Nash, kader Demokrat dari Boise, mensponsori House Joint Memorial 3, untukmenyerukan penutupan celah hukum itu.

Baca Juga: Tabrakan Maut Truk Fuso Vs Pick Up di Buteng: 3 Orang Tewas di Tempat, 1 Kritis

Dia menegaskan bahwa jika penjahat membunuh atau menculik seseorang di zona kematian, kemudian menggunakan hak amandemen keenam saat diadili di persidangan dari negara bagian dan distrik mereka, maka masalah dapat muncul.

RUU itu disahkan pada Februari 2022, yang sekaligus mengubah undang-undang negara bagian dan memungkinkan untuk meminta pertanggungjawaban siapapun yang terlibat dalam aktivitas kriminal di zona kematian itu.

Baca Juga: 47 Karung Berisi Jenazah Manusia Ditemukan di Klub Malam Pasca Penangkapan Anggota Kartel Narkoba

Apakah ada yang melakukan kejahatan di zona kematian?

Teori bahwa seseorang benar-benar bisa lolos dari pembunuhan di taman Yellowstone selalu menguap begitu saja.

Faktanya sampai saat ini, belum ada yang ditangkap karena tindakan kejahatan di sana.

Baca Juga: 10 Ide Kencan Romantis Antimainstream di Hari Valentine 2023

Satu contoh kasus yang viral adalah hilangnya sosok Gabby Petito. Traveller sekaligus selebgram ini dilaporkan menelepon keluarganya dari Taman Nasional Grand Teton yang letaknya tak jauh dari zona kematian itu,

Spekulasi kemudian mulai berkembang, bahwa Gabby Petito sengaja digiring menuju zona kematian untuk dibunuh.

Namun spekulasi hanyalah sebatas spekulasi yang lahir dari klaim tidak berdasar. Sebab hingga kini belum ada yang bisa membuktikan fakta dibalik teori ini.

Baca Juga: Tentang Tahun Baru Imlek 2023, Makna dan Serba-serbi Perayaannya

Membongkar celah hipotetis

Meskipun teori kejahatan sempurna hipotetis Kalt menghasilkan 'sesuatu' yang menghibur, dia sendiri mengakui bahwa celah hukum itu tidak membuat pembunuhan menjadi legal, terutama di tempat yang bernama zona kematian itu.

“Itu hanya menyajikan alasan mengapa lebih sulit untuk menuntut seseorang. Tapi perbuatan melanggar hukum tetaplah melanggar hukum. Itu berlaku pada kejahatan apapun yang terjadi, dan siapapun orang yang melakukannya," kata Kalt.

Baca Juga: Bahri Disebut Tokoh Paling Layak Memimpin Mubar Hingga 2024 Mendatang

Secara realistis, jika seseorang melakukan pembunuhan di zona kematian, kemungkinan besar akan ada pengadilan pembunuhan yang akan menetapkan preseden (rangkaian putusan hukum yang konsisten) hukum untuk kejahatan yang terjadi di tempat itu, di masa depan.***


Editor: Mirkas

Sumber: thesun. co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x