KENDARI KITA-Badan Meteorologi Jepang mengungkapkan kemungkinan bencana tsunami selama erupsi Semeru di Pulau Jawa, Indonesia, Minggu, 4 Desember 2022.
Otoritas Jepang saat ini juga menyelidiki kemungkinan letusan yang menyebabkan gelombang tsunami yang dapat melanda bagian mana pun di Jepang, tak terkecuali di Prefektur Okinawa.
Baca Juga: Tiga Tahun PRMN Bersama dan Bermakna : Sukses Ciptakan Peluang Kerja Melalui Konsep Kolaborasi
Prefektur Okinawa merupakan wilayah yang membentang diantara pesisir-pesisir pulau kecil
Semeru diketahui meletus tahun lalu pada bulan Desember, dan menewaskan sedikitnya 48 orang.
Baca Juga: Gejala yang Menunjukkan Seseorang Memendam Luka Emosional
Gunungapi Semeru kembali menyemburkan Awan Panas Guguran (APG) sejak pukul 02.46 WIB, Minggu, 4 Desember 2022.
Gumpalan abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan setinggi kurang lebih 1.500 meter di atas puncak.
Baca Juga: AMIN Sultra Demo di KPK, Tagih Janji TIndaklanjut Kasus Dugaan Gratifikasi di UHO
Aktivitas erupsi Gunungapi Semeru itu terekam di seismograf Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dengan aplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.
Menurut Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG, awan panas guguran itu berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko.
Editor: Mirkas
Sumber: Berbagai sumber