Perusahaan Pengembang Aplikasi Twitter IIni Diusir Gegara Gagal Bayar Sewa

- 15 Juni 2023, 13:02 WIB
Ilustrasi-Tampilan aplikasi Twitter.
Ilustrasi-Tampilan aplikasi Twitter. /Pixabay.com/

KENDARI KITA-Pengadilan di AS telah memerintahkan Twitter yang dikelola Elon Musk untuk meninggalkan gedung kantornya karena belum membayar sewa.

Menurut sebuah laporan di Denver Business Journal, Twitter menyewa gedung kantor dari pemilik sekaligus seorang tuan tanah yang berbasis di Chicago, Boulder.

Pemilik ini diberikan letter of credit (LC) atau surat kredit berdokumen senilai 968.000 dollar AS (Rp 14,4 miliar) pada Februari 2020.

Baca Juga: Layanan Air Bersih PDAM Tak Kunjung Membaik, Sudirman Fokus Bangun Sumur Bor untuk Masyarakat

Uang tersebut habis pada bulan Maret, sementera  platform micro-blogging itu belum membayar sewa sejak itu. Biaya sewa berkisar 27.000 dollar AS (Rp 403 juta) per bulan.

"Seorang hakim telah memerintahkan sheriff Boulder untuk mengembalikan kantor Twitter kepada pemiliknya, menurut dokumen pengadilan," demikian catatan laporan yang diterbitkan dalam jurnal itu.

Pada bulan Mei 2023, pemilik gedung menyeret Twitter ke pengadilan, dan hakim mengeluarkan perintah bahwa sheriff harus membantu penggusuran Twitter dalam 49 hari ke depan.

Baca Juga: Polres Muna Tetapkan Dua Tersangka Kasus Pembunuhan Bayi Kembar di Muna Barat

Sebelum PHK massal, setidaknya 300 karyawan bekerja di kantor Twitter Boulder.

Twitter pada bulan Januari digugat setelah gagal membayar sewa 136.250 dollar AS (Rp 2 miliar) Rp untuk ruang kantornya di San Francisco.

Tuan tanah telah memberi tahu perusahaan pada 16 Desember tahun lalu bahwa mereka akan gagal membayar sewa kantor di lantai 30 Gedung Hartford dalam lima hari jika sewa tidak dibayar.

Baca Juga: Diduga Terlibat Politik Praktis, Kepala DPMD Muna Bakal Segera Panggil Kades Lakandito

Pada bulan Februari, Twitter menutup dua dari tiga kantornya di India dan karyawan diminta untuk bekerja dari rumah.

Perusahaan juga telah menutup kantornya di Singapura. Menurut sebuah laporan di The Platformer, karyawan Twitter yang bekerja di kantor Singapura, yang merupakan kantor pusat perusahaan di Asia-Pasifik, dikeluarkan dari kantor karena tidak membayar sewa.

Twitter gagal membayar sewa jutaan dolar untuk kantornya di San Francisco dan London. Perusahaan milik Elon Musk ini menghadapi tuntutan hukum dari beberapa kontraktor atas layanan yang belum dibayar, dan melelang aset untuk mengumpulkan dana.***

Editor: Mirkas

Sumber: prokerala.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x