Soal Demonstrasi di PT GKP, Laskar Merah Putih Sultra Minta Warga Tak Terprovokasi

- 10 Maret 2023, 12:28 WIB
Ketua Laskar Merah Putih Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rahmat Taslim, meminta warga tak terprovokasi
Ketua Laskar Merah Putih Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rahmat Taslim, meminta warga tak terprovokasi /

KENDARI KITA-Warga Konawe Kepulauan (Konkep) diminta tak terprovokasi dengan insiden yang terjadi di sela-sela demonstrasi di lokasi perusahaan tambang PT Gema Kreasi Perdana (GKP), di Konkep.

Permintaan ini disampaikan Ketua Laskar Merah Putih Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rahmat Taslim.

Menurut Taslim, peristiwa yang terjadi saat aksi demonstrasi yang melibatkan sekelompok warga pada 9 Maret 2023 di lokasi PT GKP, diindikasi telah ditunggangi oknum yang memiliki kepentingan tertentu.

Baca Juga: NgopiKI : Cara Sederhana Komisi Informasi Sultra Bersosialisasi di Masyarakat

"Kami menyayangkan tindakan provokasi warga ini adalah tindakan mengadu-domba sesama warga yang bisa berakibat terjadinya konflik yang harus kita hindari dan kita cegah bersama, jelas bila dibiarkan bisa merugikan semua pihak, yang sengaja memanfaatkan situasi pasca putusan PTUN untuk kepentingan kelompok atau pribadi dengan cara mengadu domba sesama warga yang semuanya masih bersaudara," kata Taslim kepada awak media, Jumat, 9 Maret 2023.

Selain itu, lkata Taslim, kejadian tersebut sengaja didesain untuk mengacaukan situasi kondusif di wilayah kepualuan itu.

Taslim meyakini,seruan provokasi yang beredar di media sosial (medsos), mengaitkan video demo warga dengan cuitan perlawanan warga terhadap tambang PT GKP.

Baca Juga: Peserta Kejuaraan Panahan Piala Gubernur Sultra dan Piala Bepeka Archery 2023 Mulai Latihan di Kendari

"Situasi kejadian yang dirivalkan dalam video tersebut (tanggal 9 Maret 2023) hasil investigasi kami ke lapangan ternyata sengaja direncanakan dan dibuat agar framing, seolah-olah terjadi konflik yang luar biasa di Pulau Wawonii. Yang padahal kejadian tersebut hanya kesalahpahaman, di saat humas PT GKP yang bernama Dani Khaimudin yang menanyakan maksud kedatangan sekelompok orang tersebut di lokasi tambang PT GKP dengan tidak memiliki surat ijin demo," ujarnya.

"Apalagi beberapa diantaranya membawa senjata tajam. Lalu Dani disambut dengan dorongan dan juga ancaman dengan mengayunkan senjata tajam kearahnya yang membuat suasana menjadi gaduh, kegaduhan inilah yang akhirnya di-framing oleh kelompok orang tersebut, seolah-olah terjadi bentrokan di area tambang yang kemudian diviralkan, padahal bukan bentrokan yang terjadi, tetapi karyawan PT GKP yang menjadi korban. Beruntungnya hal ini bisa diselesaikan dengan cepat tanpa adanya kekerasan dan arogansi dari karyawan PT GKP yang berada di lokasi tersebut," imbuhnya.

Karena itu, Taslim meminta seluruh pihak tidak ikut-ikutan memanaskan situasi soal kejadian di PT GKP.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di RTV, Jumat 10 Maret 2023 : Saksikan Adit Sopo Jarwo, Ejen Ali dan Kera Sakti

Menurut Taslim Konkep saat ini sedang aman dan kondusif, sehingga ia berharap semua bentuk provokasi berkaitan aksi demo di Wawonii tidak ditanggapi.

"Jangan memprovokasi masyarakat untuk berbuat onar. Kami menduga bahwa rangkaian kejadian tersebut di atas adalah rekayasa yang sengaja dibuat dan dipersiapkan dengan matang oleh beberapa orang yang dengan sengaja terus ingin mengganggu dan mengacaukan investasi di Pulau Wawonii, dengan cara memprovokasi warga dengan membuat berita-berita framing agar diviralkan yang makin hari makin terbaca polanya oleh kami. Padahal pulau Wawonii yang kami cintai saat ini masih aman-aman saja," kata Taslim.

Taslim juga meminta seluruh kalangan masyarakat untuk bisa menahan diri dan menghormati proses hukum, terutama  putusan PTUN dan Mahkamah Agung (MA) soal PT GKP.

Baca Juga: Ruang Terbuka Asri Jadi Tempat Pesta Miras, Warga Amonggedo Minta Polisi Segera Bertindak

"Jangan kita membuat persepsi hukum yang membuat resah dan bingung masyarakat, disaat ekonomi mulai berkembang dan kehidupan masyarakat di Pulau Wawonii semakin sejahtera. Kita mohon semua pihak bisa menahan diri dan beri kesempatan PT GKP di Pulau Wawonii untuk melakukan proses hukum banding sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-Undang," katanya.

Diberitakan sebelumnya, sekelompok warga menggelar aksi unjuk rasa di lokasi PT GKP, Kabupaten Konkep, pada Kamis, 9 Maret 2023.

Dalam aksi unjuk rasa itu, warga melakukan pembakaran ban sambil berorasi menyampaikan protes terhadap PT GKP. Sebagian massa aksi terlihat membawa senjata tajam (sajam).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sagitarius dan Capricorn Hari Ini, 10 Maret 2023

Situasi sempat memanas saat salah seorang Humas PT GKP dikejar massa dan nyaris dianiaya. Beruntung humas perusahaan tambang ini berhasil diselamatkan oleh karyawan perusahaan lainnya yang berada di lokasi.

Aksi unjuk rasa kali ini tidak berlangsung lama. Beberapa saat setelah insiden itu, massa aksi terlihat membubarkan diri meninggalkan lokasi tambang itu.

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x