Atasi Stunting, Pemda Mubar Launching Dapur Sehat

30 Mei 2023, 11:39 WIB
Badan Perlindungan Penduduk dan Keluarga Berencana (BPPKB) Muna Barat launching dapur sehat atasi stunting (Dahsat). /Hasan Jufri/kendarikita.com

KENDARI KITA - Dalam rangka menekan dan mengatasi angka stunting di Muna Barat, pemerintah daerah melalui Badan Perlindungan Penduduk dan Keluarga Berencana (BPPKB) launching dapur sehat atasi stunting (Dahsat).

Diketahui, jumlah data stunting di Kabupaten Mubar 31,7 persen, yang diprofiling ulang dari data SSGI dan Puskesmas terdapat yakni 201 orang stunting, ini belum dikaitkan dengan data kemiskinan yang mencapai 13,89 dan 2,89 kategori miskin ekstrem.

"Ini beririsan dengan data stunting 31,7 persen, maka dengan data ini perlu melakukan intervensi untuk menurunkan angka stunting," kata Bahri, Senin, 29 Mei 2023.

Baca Juga: Kabar Gembira, Masyarakat Mubar Bisa Menikmati Layanan Kesehatan Gratis di Seluruh Indonesia

Sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021, terdapat intervensi spesifik (penyebab stunting secara langsung) dan intervensi sensitif (penyebab stunting secara tak langsung).

Untuk itu, dalam intervensi spesifik, Pemda Muna Barat lakukan intervensi kepada remaja, menikah, ibu hamil, dan bayi mulai dari 0-6 bulan, terhitung dari 1000 hari pertama kehidupan yaitu 270 hari pada kehamilan 730 hari setelah melahirkan.

Maka, bayi mulai dari 0-6 bulan membutuhkan ASI, tetapi susu akan disediakan apabila sang ibu tidak bisa memproduksi ASI, kemudian 6-23 bulan pemberian makanan tambahan kaya akan protein hewani. Untuk itu, launchingnya Dahsat ini sebagai salah satu cara mengatasi stunting.

Baca Juga: Sel Induk dari Perut Manusia dapat Mengeluarkan Insulin untuk Mengontrol Gula Darah

Bahri mengungkapkan, Dahsat ini bertujuan untuk memperkenalkan pada para ibu terkait makanan-makanan mengandung protein hewani, sehingga tidak ada lagi pemberian bubur kacang ijo.

Di tempat terpisah, Kepala BPPKB Muna Barat, La Ode Andi Muna mengatakan, stunting adalah kurangnya pertumbuhan dan perkembangan terhadap anak akibat kekurangan gizi kronis, dan infeksi berulang.

"Stunting ditandai dengan tinggi anak di bawah standar, yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan," pungkasnya.

Baca Juga: Salah Rilis Siaran Pers, Begini Klarifikasi Polres Konawe Terkait Kronologi Kasus Curanmor Ahmad

Dalam program nasional yaitu penurunan stunting, pihaknya menyelenggarakan Dahsat yang merupakan kegiatan edukasi dalam membuat makanan untuk pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga yang beresiko stunting, baik calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi stunting terutama bagi keluarga kurang mampu yang menggunakan bahan lokal.

Sementara itu, Dandim 1416 Muna, Letkol Infantri Gilles R.B Hegendorp selaku bapak asuh stunting Kabupaten Muna Barat mengapresiasi atas dedikasi dan kinerja Pemda Muna Barat, yang telah bekerja sama dengan aparat keamanan baik TNI maupun Polri, sehingga pelaksanaan mengentaskan kasus stunting di Muna Barat.

"Alhamdulillah kasus stunting di Muna Barat selama beberapa waktu ini mengalami progres yang sangat signifikan," ungkapnya.

Baca Juga: Dukung Sosialisasi di Masyarakat, BI Sultra Gelar Pemilihan Putra Putri QRIS

Sehingga, sampai saat ini, kegiatan dalam mengentaskan stunting masih tetap berproses dan berkelanjutan dengan segala arahan dari Pj Bupati.

Untuk itu, pemerintah daerah dan aparat keamanan akan terus bahu membahu untuk mencari formulasi yang tepat, sehingga pengentasan stunting dapat berjalan secara signifikan. (Hasan Jufri) ***

Editor: Mirkas

Tags

Terkini

Terpopuler