Konsumsi Makanan Sehat, Dapat Cegah Kematian Dini Sampai 20 Persen

10 April 2024, 18:14 WIB
Ilustrasi makanan sehat. /pexels/cats coming

KENDARI KITA - Salah satu studi mengungkapkan bahwa resiko kematian dini dapat dikurangi sampai 20 persen dengan mengonsumsi makanan dari empat pola makan sehat.

Dinukil dari studi dari Jurnal Jama Internal Medicine disebutkan bahwa makan yang baik mendapatkan manfaat kesehatan yang menyertainya.

Penelitian itu menyebut salah satu pola makan

Baca Juga: Danau Napabale Wisata Unggulan Kabupaten Muna

Menurut penelitian, pola makan yang satu ini juga dapat menekan risiko meninggal karena kanker, penyakit kardiovaskular, dan penyakit pernapasan dan neurodegeneratif.

Profesor nutrisi dan epidemologi, Dr Frank Hu mengatakan orang seringkali bosan dengan satu cara pola makan.

Hal ini menjadi kabar baik karena para peneliti memiliki banyak fleksibilitas dalam hal menciptakan pola makan sehat yang dapat disesuaikan dengan preferensi makanan, kondisi kesehatan, dan budaya individu.

Baca Juga: Lirik Lagu Sanggup yang Dipopulerkan Asila Maisa, Soundtrack Film Bismillah Kunikahi Suamimu

"Misalnya, jika Anda sedang melakukan diet Mediterania dan setelah beberapa bulan Anda ingin mencoba sesuatu yang berbeda, Anda dapat beralih ke diet DASH atau Anda dapat beralih ke diet semi-vegetarian," ungkapnya.

Sebagai ketua departemen nutrisi di Harvard TH Chan School of Public Health, ia juga menyebutkan opsi lain, yaitu mengikuti program diet Amerika Serikat.

"Atau Anda dapat mengikuti pedoman diet AS dan membuat piring makan sehat Anda sendiri," jelasnya.

Baca Juga: Mudah dan Praktis Dijamin Rasanya Bikin Nagih, Inilah Resep Masakan Sop Buntut Ala Resto

Untuk menguji keakuratan, Hu dan timnya menggunakan pendekatan eksperimental dengan mengikuti kebiasaan makan 75 ribu wanita dalam Studi Kesehatan Perawat dan lebih dari 44 ribu pria dalam Studi Tindak Lanjut Profesional Kesehatan.

Setiap individu yang menjadi responden lalu diminta mengisi kuesioner makan setiap empat tahun.

"Ini adalah salah satu studi kohort terbesar dan terlama untuk memeriksa pola diet yang direkomendasikan dan risiko jangka panjang kematian dini dan kematian akibat penyakit utama," imbuhnya.***

Editor: Mirkas

Tags

Terkini

Terpopuler