Namun kata Barhim, belakangan timbul keputusan sepihak yang menyeretnya dalam pusaran kekecewaan. Ironisnya, ia tak tahu masalah apa yang terjadi, hingga ia harus didepak dari 'rumah' nya sendiri.
"Saya tidak merasa dizolimi, tetapa saya hanya bisa bersabar dan berdoa," ungkapnya.
Bahrim lebih jauh mengungkapkan, bahwa ia tak akan membiarkan persoalan ini menjadi batu sandungan karier politiknya.
Lulusan akademi Angkatan Udara 1984 ini juga optimis tak akan sendiri membangun daerah ini.
"Putra daerah harus tetap maju selama ada kesempatan, masalah partai kalau saya bisa membesarkan niat saya ini pasti ada yang melirik tidak mungkin saya dibiarkan sendiri untuk membangun Sultra ini," pungkasnya.