Hidayatullah: Pemilu Tak Sekedar Kampanye Pilpres, Pendidikan Politik Melahirkan Pemilih Cerdas

6 Februari 2023, 16:35 WIB
Ketua Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDi) Sultra, Hidayatullah, (kiri, memakai kemeja merah) saat menghadiri bazar demokrasi di Kendari, Minggu, 5 Februari 2023. /Istimewa/

KENDARI KITA-Ketua Jaringan Demokrasi (JaDi) Sulawesi Tenggara (Sultra), Hidayatullah mengatakan, ada kelemahan penyelenggara Pemilu selama ini, terutama terkait peralihan kepemimpinan di setiap Pemilu, sehingga visi dan misi demokrasi para kontestan Pemilu dan Pilkada terabaikan.

Secara spesifik kata dia, Pemilu 2024 didominasi kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres). Sehingga implikasinya adalah visi dan misi partai, caleg, dan calon kepala daerah menjadi abu-abu.

Baca Juga: Yudhianto Mahardika Alokasi Bantuan Fasilitas Air Bersih, Drainase, Hingga Pembangunan Masjid di Kendari

"Melihat fenomena ini, kita ingin konsep dan gagasan partai politik, caleg, dan para kontestan Pilkada serentak 2024 bisa terdistribusi kepada masyarakat secara merata melalui proses pembangunan daerah yang berkelanjutan yang dikemas dalam visi dan misi mereka," kata Hidayatullah, saat menghadiri bazar demokrasi di Kendari, Minggu, 5 Februari 2023.

Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut Hidayat, dibutuhkan pendidikan politik guna melahirkan pemilih cerdas.

Baca Juga: Perempuan Dalam Demokrasi 'Kualitas VS Kuantitas'

"Karena mandat rakyat bukan hanya pada saat momentum, tetapi harus berkelanjutan agar kualitas demokrasi kita lebih baik lagi," imbuhnya.

Hidayatullah menambahkan, bazar demokrasi yang diselenggarakan ini menjadi sarana  melahirkan pemimpin di Sulawesi Tenggara yang memiliki integritas demi kemaslahatan daerah.

Baca Juga: Keren Beken Sultra 2023 Sukses Dihelat di Kendari, KNPI: Kegiatan Ini Layak Diapresiasi

"Jadi mandat rakyat itu, tidak hanya di TPS. Akan tetapi melihat figur dari sudut pandang gagasan," ujarnya.

Diketahui, 3 lembaga di Sultra yakni, The Constructive, SulTra DeMo, dan Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDi) Sultra, resmi meluncurkan Bazar Demokrasi, Minggu, 5 Februari 2023.

Baca Juga: Harga Emas Awal Pekan Terpantau Stagnan, Berbanderol Rp 1.014.000 per Gram

Ketua panitia bazar demokrasi, Meiyanti mengatakan, sistem kepemiluan yang selama ini dijalankan masih bersifat prosedural, bukan subtansial, sehingga lembaga The Constructive, SulTra DeMo, dan Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDi) Sultra, berkomitmen mengawal kontestasi Pemilu yang demokratis 2024 dimulai dari kegiatan bazar demokrasi ini.

"Atas inisiasi ketiga lembaga ini, kita berharap bisa menjadi wadah peningkatan kualitas demokrasi yang lebih baik di Bumi Anoa. Apalagi acara bazar demokrasi ini yang pertama di Indonesia," ujarnya.

 

 

Editor: Mirkas

Tags

Terkini

Terpopuler