KENDARI KITA- Demi menghidupi dua anaknya yang berkebutuhan khusus, seorang ibu bernama Nurbaiti rela menyambung hidup dari pekerjaan tanpa kepastian penghasilan alias kerja serabutan.
Ia adalah Nurbaiti. Salah satu warga yang tercatat berdomisili di dusun II RT/RW 004/002 Desa Basala, Kecamatan Basala, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca Juga: Update Harga Emas Antam 27 Januari 2023: Merosot Lagi ke Level Rp 1.030.000 per Gram
Kepada Kapolsek Basala, Iptu Askar, Nurbaiti bercerita bahwa dia memiliki 5 orang anak.
Dua diantaranya terlahir istimewa dalam kondisi berkebutuhan khusus.
Baca Juga: Data dan Fakta Capaian Kinerja Bahri Selama 8 Bulan Nakhodai Pemerintahan Mubar
Dibantu sang anak, Ardiansyah, 23 tahun dan Ardalis, 20 tahun, Nurbaiti berjuang mengais rupiah, untuk membayar utang almarhum dan sebagian dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.
Sedangkan anak sulung Nurbaiti diketahui tengah mengadu nasib di rantau orang.
Baca Juga: Ucapan Hari Valentine dari Ibu untuk Putera Kesayangan
Iptu Askar menjelaskan, kedua anak Nurbaiti yang lainnya yang mengalami kondisi berkebutuhan khusus yakni sang kakak, Amiratul Hikma (11), menderita lumpuh layu, dan adik Arsandi (7), mengalami kondisi penumpukan cairan di otak (Hidrosefalus).
Dengan segala keterbatasan fisiknya, kedua buah hati Nurbaiti ini juga berjuang saling menjaga saat ditinggal ibunya kerja mengais rejeki.
Baca Juga: Soal Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Kades, LMND: Mengancam Demokrasi, Menyuburkan Korupsi
"Ibu mereka bernama Nurbaiti umur 42 tahun harus tega meninggalkan sesaat ke dua anaknya yang berkebutuhan khusus demi pergi bekerja serabutan supaya mendapatkan uang untuk menyambung hidup dirinya dan anak-anaknya," kata Askar, saat dihubungi via WhatsApp, Jumat (27/1/2023).
"Meski sang kakak menderita lumpuh layu. Tapi Alhamndulillah dia mampu menjaga adiknya, bahkan dengan menyuapinya, dia bisa bicara sedikit meski tak terlalu jelas," kata Iptu Askar melanjutkan kisah Nurbaiti ini.
Askar mengatakan, kedua kakak adik ini menjadi yatim setelah ditinggalkan Ayah sejak tahun 2020, karena infeksi usus besar.
Pada tahun 2009, semasa mendiang suaminya hidup, mereka pernah menikmati kesuksesan dari berdagang hasil bumi.
Baca Juga: Ini Penyebab Warung Pendowo Kendari Hangus Dilalap Api
"Namun, setahun kemudian tepatnya 2010 usaha suaminya jatuh bangkrut. Sehingga banyak utang, karena memikirkan banyaknya utang ditambah dua anaknya yang cacat, suami ibu Nurbati pada tahun 2017 stress berat," ungkap Iptu Askar.
Selanjutnya, Kata Askar, setelah 3 tahun menderita sakit, tepatnya tanggal 6 Januari 2020, sang suami tercinta, Amir Hamzah, dipanggil berpulang oleh yang maha kuasa.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 26 Januari 2023: Libra, Gemini dan Sagitarius Dihantui Krisis Kepercayaan
Untuk membantu meringankan beban Nurbayati, pemerintah desa setempat memberikan bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT).
"Semoga bisa bermanfaat, Kedua anak tersebut juga membutuhkan pampers," ungkap Iptu Askar.
Baca Juga: Harga Emas Antam Mulai Merosot Rp 5000: Berbanderol Rp 1.035.000 per Gram
ibu Nurbaiti sendiri menginginkan kedua anaknya mendapatkan perawatan yang layak dirumah sakit, namun lagi-lagi asa Nurbaiti sebatas angan-angan saja.
Sebab untuk makan sehari-hari saja susah. Apalagi untuk mendapatkan perawatam layak. Sangat tak mungkin bagi Nurbaiti untuk memenuhi semua itu.
Baca Juga: 8 Ide Kencan Jarak Jauh di Momen Valentine
"Ibu Nurbayati berharap semoga semua cobaan yang dia hadapi ada hikmahnya dan semoga kelak diantara anaknya ada yang dikasi rejeki oleh Allah SWT untuk mengangkat ekonomi keluarga dan derajat keluarga," pungkasnya.