Pengadilan Pidana Internasional Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Putin Atas Kejahatan Perang

- 5 Mei 2023, 11:55 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu di Moskow.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden China Xi Jinping akan bertemu di Moskow. /Vasily Maximov/AFP/Getty Images

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Dinilai Lambat Merespon Kasus Penyekapan WNI di Myanmar

“Keputusan pengadilan pidana internasional tidak ada artinya bagi negara kita, termasuk dari sudut pandang hukum,” kata juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova, di saluran Telegramnya.

“Rusia bukan pihak dalam undang-undang Roma tentang pengadilan pidana internasional dan tidak memiliki kewajiban di bawahnya," tegasnya lagi.

Hal senada diungkapkan Lvova-Belova. Ia mengatakan kepada media Rusia bahwa surat perintah penangkapan mencerminkan "penghargaan" atas pekerjaannya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries 5 Mei 2023: Bumbui Hidupmu yang Monoton dengan Petualangan

"Untuk membantu anak-anak di negara kami, bahwa kami tidak meninggalkan mereka di zona perang, bahwa kami mengeluarkan mereka," ujarnya.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, memperkirakan jumlah anak yang dideportasi jauh lebih dari 16.000 dan mengatakan surat perintah itu mewakili keputusan bersejarah yang akan mengarah pula pada pertanggungjawaban bersejarah.

“Tidak mungkin melakukan operasi kriminal semacam itu tanpa persetujuan orang yang memimpin negara teroris itu,” kata Zelenskiy.

Baca Juga: Ungkap Penyebab Kebakaran Kantor Dinas PUPR Mubar, Tim Labfor Jadikan Abu dan Arang Sampel

Wayne Jordash, seorang pengacara hak asasi manusia internasional yang berbasis di Kyiv dan mitra pengelola Kepatuhan Hak Global, mengatakan bahwa surat perintah untuk Putin dan Lvova-Belova kemungkinan besar akan menjadi yang pertama dari banyak surat perintah yang beredar.

“Lebih banyak akan datang dalam beberapa bulan ke depan. Ini harus menjadi semacam tembakan peringatan di haluan,”kata Jordash.

Surat perintah penangkapan Putin disambut baik oleh Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, yang menyebutnya sebagai awal dari proses pertanggungjawaban dan oleh menteri luar negeri Inggris, James Cleverly, yang mengatakan:

Baca Juga: 2 Pemandu Wisata yang Dilaporkan Hilang Berhasil Dievakuasi Marnit Polairud Konawe, Begini Kronologinya

“Mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan perang yang mengerikan di Ukraina harus diadili”.

AS lebih berhati-hati dalam menanggapinya. Joe Biden mengatakan bahwa Putin jelas-jelas melakukan kejahatan perang dan keputusan ICC dibenarkan.

Tetapi AS bukan anggota ICC, dan Pentagon telah menolak kerja sama dengan ICC karena takut tentara AS berpotensi dikejar oleh pengadilan.

Baca Juga: Super Mario Bros jadi Film Animasi ke-10 yang Menghasilkan 1 Miliar Dollar AS di Box Office Global

“Tidak ada keraguan bahwa Rusia melakukan kejahatan perang dan kekejaman di Ukraina, dan kami telah menjelaskan bahwa mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban,” kata Adrienne Watson, juru bicara dewan keamanan nasional AS.

Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: theguardian.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x