Kolaborasi BI, Kadin dan Pemkot Kendari Maksimalkan Penggunaan QRIS Melalui Pasar Digital

- 2 Agustus 2023, 18:18 WIB
Kolaborasi BI dan Kadin Sulawesi Tenggara maksimalkan penggunaan QRIS melalui Pasar Digital.
Kolaborasi BI dan Kadin Sulawesi Tenggara maksimalkan penggunaan QRIS melalui Pasar Digital. /Mirkas/kendarikita.com

KENDARI KITA - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari maksimalkan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) melalui pasar digital.

Pasar digital yang dimaksud adalah penerapan transaksi keuangan non tunai pada kegiatan pasar murah, yang digelar di Pasar Wayong, Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia, selama sepekan kedepan, dimulai Selasa 1 Agustus 2023.

Dalam pasar murah tersebut, sebanyak 10 ribu paket Sembako dijual dengan harga subsidi yakni Rp105 ribu/paket.

Baca Juga: Gabung di Gerindra, Barhim Jabat Ketua Dewan Penasehat DPD Sultra

Kepala KPw BI Sultra, Doni Septadijaya berharap, dengan hadirnya pasar siap QRIS, ekosistem digital di Kendari dapat dibangun dan menarik investor untuk melakukan transaksi di bumi anoa.

"Melalui QRIS masuk pasar, memastikan agar seluruh lapisan masyarakat di Kendari menggunakan QRIS sekaligus meningkatkan kapabilitas masing-masing pelaku usaha," ujar pria berkaca mata itu. 

Lebih lanjut, Doni Septadijaya menyebutkan, bahwa pengguna QRIS di Sultra saat ini masih dibawah 100 ribu. Olehnya itu, pihakbya berharap bisa mencapai target 120 ribu pengguna baru di akhir tahun.

Baca Juga: Kery Saiful Konggoasa Akhiri Masa Jabatan Tanpa Wakil

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Sultra, Sastra Alamsyah mengatakan, isi dalam satu paket Sembako itu berupa tepung terigu, gula, daging dan minyak goreng masing-masing 1 kilogram.

"Untuk harga pasar sendiri dijual dengan harga Rp160ribu-170 ribu, namun karena disubsidi oleh pemerintah sehingga dijual dengan harga Rp105 ribu per paketnya," katanya.

Ia menjelaskan, dalam pasar murah yang digelar kali ini, pelaku UMKM dan pembeli wajib menggunakan sistem pembayaran secara digital atau non tunai.

Baca Juga: Bahaya Dibalik Kebiasaan Meniup Makanan Saat Panas, dr. Zaidul Akbar Ingatkan Hal Ini

Hal itu sebagai bentuk dukungan Kadin utnuk meningkatkan pengguna QRIS di Bumi Anoa.

"Kami sangat membackup sekali, dari program pemerintah dan Kadin memang selama ini membackup bagaimana teman-teman pedagang UMKM terdigitalasi dengan QRIS," jelas Sastra.

Sementara itu, dalam sambutan Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari yang dibacakan Asisten II, Susanti mengatakan, bahwa pasar murah dengan sistem digital ini merupakan langkah kongkrit yang dilakukan dalam rangka percepatan penerapan pembayaran secara non tunai.

Baca Juga: Cuma 2,5 Jam Jualan di Shopee Live, dr. Richard Lee Raih Omset Rp8 Miliar

Terlebih era digital merupakan era baru yang perkembangannya begitu pesat, olehnya itu digitalisasi pelayanan sebagai upaya penyesuaian.

"Selain meminimalisir tingkat kejahatan yang kerap terjadi dilingkungan pasar, pembayaran non tunai juga lebih praktis dan efisien sebab tidak lagi direpotkan dengan membawa uang secara tunai apalagi dengan jumlah yang banyak," kata Susanti.***

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x