Bantu Pemerintah Daerah Tekan Angka Inflasi, BI Sultra Bersama Disperindag Gelar Pasar Murah

13 April 2023, 03:55 WIB
BI Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Disperindag berkolaborasi dalam upaya menekan angka inflasi di daerah melalui pasar murah. /Mirkas/kendarikita.com

KENDARI KITA - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus membantu pemerintah dalam menekan angka inflasi di Sultra.

Pasar Murah adalah salah satu upaya yang dilakukan BI Sultra dengan berkolaborasi bersama pemerintah daerah.

Seksi Kehumasan BI Perwakilan Sultra, M. Taufik R mengatakan, pasar murah tersebut merupakan upaya intervensi harga pangan dari BI yang bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Sultra: 22 Ramadhan 1444 Hijriah, 13 April 2023

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, pelaksanaan pasar murah tersebut bertujuan untuk menjamin keterjangkauan harga pada produk pangan, utamanya mendekati akhir bulan puasa menjelang hari raya Idul Fitri.

“Karena biasanya terjadi kenaikan tuh, nah untuk pasar murah di Sultra ini kita sudah jalan dari lama. Untuk minggu ini dilaksanakan dari 12-14 April,” jelasnya.

Selain itu, dalam pasar murah kali ini pihak BI juga mengenalkan Quick Response Code Indonesian Standard (Qris) kepada masyarakat.

Baca Juga: Bank Indonesia Edukasi Masyarakat dan Pedagang agar Terhindar dari Upaya Penyalahgunaan Qris

Untuk masyarakat yang melakukan transaksi menggunakan Qris akan mendapatkan potongan harga sebesar Rp5 ribu, dapat digunakan untuk membeli berbagai barang di Pasar Murah.

“Boleh membeli telur,  bawang, beras, minyak goreng, dan lain sebagainya. Kembali lagi tujuan kita adalah untuk pengendalian inflasi pangan,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Disperindag Sultra, Sitti Saleha mengungkapkan, pasar murah adalah langkah kongkrit pemerintah daerah dalam menekan laju pertumbuhan inflasi.

Baca Juga: Soal Skripsi Berbau SARA, Bupati Konawe dan LAT Temui Kapolda Sultra

Mantan Pj Bupati Bombana ini menyebutkan, pada Maret 2023, angka inflasi Sultra sebesar 6,45 persen.

Siti Saleha menambahkan, pada pelaksanaan pasar murah kali ini, pihaknya mengandeng dua BUMN yakni Bulog dan PPI serta 13 distributor lokal yang langsung menjajakan produknya dengan harga dibawah harga pasar.

“Dengan pasar murah ini, antusias masyarakat luar biasa tinggi dan memang yang disediakan bahan pokok dengan harga-harga sesuai HET yang diatur oleh pemerintah,” ujarnya.

Baca Juga: Kadin Sultra dan Perumda Kendari Kembali Gelar Pasar Murah di Baruga

Sitti Saleha mengakui, bahwa komoditi beras menjadi bahan pokok dengan harga yang melonjak di pasaran, namun di pasar murah harga per lima kilogram hanya dibandrol Rp45 ribu, dan setiap orang dibatasi hanya maksimal 10 kilogram per orang.***

Editor: Mirkas

Tags

Terkini

Terpopuler