Berjalan Kaki Dapat Membantu Konektivitas Otak dan Daya Ingat pada Lansia

27 Mei 2023, 17:47 WIB
/

KENDARI KITA-Menurut penelitian, aktivitas berjalan kaki secara teratur dapat memperkuat koneksi di dalam dan di antara jaringan otak.

Riset yang diterbitkan dalam Journal for Alzheimer's Disease Reports menambah bukti yang berkembang, bahwa olahraga dpaat memperlambat timbulnya penyakit Alzheimer.

Penelitian ini meneliti otak dan kemampuan mengingat cerita orang dewasa yang lebih tua dengan fungsi otak normal dan mereka yang didiagnosis dengan gangguan kognitif ringan, yang menderita sedikit penurunan kemampuan mental seperti ingatan, penalaran dan penilaian serta risiko, yang merupakan faktor penyebab alzheimer.

Baca Juga: Bermain Bensin Berujung Maut, Seorang Anak 11 Tahun di Konawe Meninggal Dunia, Begini Kronologinya

"Secara historis, jaringan otak yang kami pelajari dalam penelitian ini menunjukkan kemunduran dari waktu ke waktu pada orang dengan gangguan kognitif ringan dan penyakit Alzheimer," kata peneliti utama J. Carson Smith, seorang profesor kinesiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Maryland.

"Mereka menjadi terputus, dan akibatnya, orang kehilangan kemampuan untuk berpikir jernih dan mengingat berbagai hal. Kami menunjukkan bahwa latihan olahraga memperkuat hubungan ini," imbuh Smith.

Studi ini didasarkan pada penelitian Smith sebelumnya, yang menunjukkan bagaimana berjalan dapat menurunkan aliran darah otak dan meningkatkan fungsi otak pada orang dewasa yang lebih tua dengan gangguan kognitif ringan.

Baca Juga: Pemda Konawe Akan Benahi Kawasan Makam Raja Lakidende dan Rumah Adat Tolaki

Penelitian ini melibatkan tiga puluh tiga peserta, yang berusia antara 71 dan 85 tahun.

Mereka berjalan sambil diawasi di atas treadmill empat hari seminggu selama 12 minggu.

Sebelum dan sesudah treatment latihan ini, peneliti meminta peserta untuk membaca sebuah cerita pendek dan kemudian mengulanginya dengan sedetail mungkin.

Baca Juga: Diancam Dipolisikan CV UBP, Wabendum PB HMI Tegaskan Tak Gentar dan Bakal Lapor Balik

Peserta juga menjalani pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) sehingga peneliti dapat mengukur perubahan komunikasi di dalam dan di antara jaringan otak yang mengontrol fungsi kognitif.

Setelah 12 minggu latihan, peneliti mengulangi tes dan melihat peningkatan yang signifikan dalam kemampuan mengingat cerita peserta.

"Aktivitas otak lebih kuat dan lebih sinkron, menunjukkan olahraga sebenarnya dapat mendorong kemampuan otak untuk berubah dan beradaptasi," kata Smith.

Baca Juga: Mengenal Dekat Laode Ida, Alumni Studi Kepemimpinan di Costa Rica yang Jadi Caleg DPR RI 2024 Dapil Sultra

"Hasil ini memberikan lebih banyak harapan bahwa olahraga dapat bermanfaat sebagai cara untuk mencegah atau membantu menstabilkan orang dengan gangguan kognitif ringan dan mungkin, dalam jangka panjang, menunda perubahan mereka menjadi demensia Alzheimer."***

Editor: Mirkas

Sumber: prokerala.com

Tags

Terkini

Terpopuler