Ironi, Bupati Wakatobi Peroleh Penghargaan AMPL, Masyarakatnya Justru Sulit Akses Air bersih

- 21 Maret 2023, 21:31 WIB
Ilustrasi sumber air bersih.
Ilustrasi sumber air bersih. /Pixabay.com/RobertoSitzia / 43 images/

KENDARI KITA-Bupati Wakatobi diketahui menerima penghargaan penilaian Air Minum Penyehatan Lingkungan (AMPL) oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), belum lama ini.

Ironisnya, penghargaan itu berbanding terbalik dengan fakta yang terjadi di lapangan. Sebab belakangan diketahui, masyarakat di sejumlah desa di Kecamatan Wangiwangi, Kabupaten Wakatobi, khususnya Desa Tindoi, Waginopo, dan Pada Raya, justru sulit mengakses air bersih.

Krisis air bersih itu disebabkan kerusahakn mesin pompa air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.

Baca Juga: Cocok Menu Buka Puasa Ramadhan: Resep Membuat Nasi Kuning Nusantara yang Enak

Warga Waginopo kecamatan Wangiwangi, Anjum mengatakan, air yang bersumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Wakatobi, sudah sekitar dua bulan tidak mengalir di desanya.

"Bisa-bisanya Pemda Wakatobi terima penghargaan, sementara masih terdapat sejumlah desa yang krisis air bersih. Di desa kami ini saja sudah sekitar dua bulan tidak mengalir air, " kata Anjum, Selasa, 21 Maret 2023.

Menurut Anjum, masyarakat dan pemerintah desa setempat telah mengadukan persoalan tersebut ke pihak Pemda Wakatobi maupun PDAM.

Baca Juga: Desakan Soal Kenaikan Kompensasi dampak Aktivitas Tambang Marombo Temui Titik Terang

Namun katanya, masyarakat diharuskan bersabar sebab PDAM berdalih masih dalam proses pembelian mesin.

"Kita mau masak, makan, mandi, cuci pakaian dan sebagainya harus ada air, jadi pemerintah jangan hanya diam saja," imbuhnya.

Untuk memperoleh air bersih, masyarakat di sejumlah desa itu terpaksa mengandalkan air hujan.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan di Puuwatu Kendari, Dua Pelajar Meninggal Dunia

Jika cuaca panas, masyarakat setempat terpaksa membeli air dari  para mengusaha air dengan harga yang sangat tinggi mulai dari Rp 70 ribu pertangki seribu liter dan Rp 2500 perjerigen kapasitas dua puluh liter.

Ia mengatakan, penghargaan AMPL adalah simbolisme belaka. Penghargaan AMPL ini kata Anjum, harusnya menjadi tamparan bagi wajah pemerintahan Wakatobi untuk segera berbenah diri mengatasi krisis air bersih ini.

Sementara itu, Plt Direktur PDAM Tirta Wakatobi Saorudin saat dikonfirmasi awak media, mengaku  belum bisa berkomentar banyak karena mesin yang sesumbar diwacanakan untuk pembenahan fasilitas air bersih itu masih dalam perjalanan dari kota Baubau menuju Wakatobi.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan di Puuwatu Kendari Diduga Libatkan Dua Pelajar SMK, Satu Meninggal Dunia

"Kami sementara upayakan. Saya masih di Baubau dalam perjalanan balik ini," katanya.

Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x