Pemdes dan Gapoktan Saung Tani Ameroro Perkuat Ketahanan Pangan lewat Budidaya Tanaman Palawija

- 10 Maret 2023, 21:34 WIB
Pemerintah Desa Ameroro, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), merelisasikan penguatan ketahanan pangan melalui budidaya tanaman palawija.
Pemerintah Desa Ameroro, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), merelisasikan penguatan ketahanan pangan melalui budidaya tanaman palawija. /Istimewa/

KENDARI KITA-Pemerintah Desa Ameroro, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), merelisasikan penguatan ketahanan pangan melalui budidaya tanaman palawija.

Program ketahanan pangan di Desa Ameroro ini merupakan hasil musyawarah Pemerintah Desa bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Saung Tani, yang melibatkan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan masyarakat setempat

Palawija merupakan tumbuhan semusim di lahan kemarau.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Disdukcapil Kendari Target Perekaman KTP Elektronik pada Lima Ribu Pemilih Pemula

Budidaya tanaman palawija yang diinisiasi kelompok tani dan aparat desa di Kabupaten Konawe ini meliputi jagung pakan, semangka, labu, timun, cabai, kacang panjang, kacang ijo, kacang tanah dan terong. 

Tanaman palawija ini ditanam di atas lahan seluas 200 hektar yang sebelumnya ditanami padi.

Ketua Gapoktan Saung Tani Maharani, Tona Tabije mengatakan, lahan 200 hektar yang dimanfaatkan untuk penanaman palawija  merupakan lahan persawahan.

Baca Juga: Reaksi Positif Pemain MU kepada Wout Weghorst Setelah Membobol Gawang Real Betis di Liga Europa

"Kebetulan bersamaan dengan adanya perbaikan saluran irigasi. Kami tidak bisa melakukan penanaman padi di sawah karena terkendala di air, hingga pada waktu itu kami melaksanakan musyawarah  di tingkat desa dan lahan ini kita upayakan tidak kosong, hingga kami termotivasi melakukan penanaman tanaman palawija," kata Tona Tabije, Jumat, 10 Maret 2023.

Tona mengatakan budidaya palawija ini dilaksanakan swasembada (mandiri), sembari menunggu bantuan dana desa, khususnya untuk penggandaan bibit.

Soal rencana pemasarannya, Tona mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengupayakan melalui satu pintu, tujuannya demi menghindari resiko keterlibatan tengkulak, sehingga para petani tidak dirugikan.

Baca Juga: Soroti SE Pj Bupati Buteng, Ketua HIPPMMAS Raya-Kdi: Ada Upaya Menutup Informasi Publik

"Kalau rencana pemasaran itulah yang lagi kami upayakan di kelompok tani. Kita usahakan lewat kelompok tani. Sehingga penjualan bisa satu pintu,"ujarnya.

Kepala Desa Ameroro, Binarti mengatakan, program ketahanan pangan dengan memanfaatkan 200 hektar lahan persawahan menjadi tanaman palawija ini sesuai dengan peruntukan dana desa 20 persen untuk ketahanan pangan.

“Kami kerjasama dengan petani untuk ketahanan pangan sebesar 20 persen dari dana desa,” katanya.

Baca Juga: KKB Papua Ajukan Sederet Tuntutan sebagai Syarat Pembebasan Sandera Pilot Susi Air

Program ketahanan pangan ini menurut Binarti, nantinya akan melibatkan kurang lebih 30 petani.

"Kami melibatkan petani itu sekitar lima puluh orang. Tapi dari lima puluh petani kurang lebih 30 petani sekarang yang aktif," katanya.

Para petani, kata Binarti, juga akan kembali menjadikan lahan persawahan ini sesuai fungsinya, mulai 1 Mei 2023 mendatang.

Baca Juga: Soal Demonstrasi di PT GKP, Laskar Merah Putih Sultra Minta Warga Tak Terprovokasi

"Pengerjaan jaringan irigasi dan pelepasan air untuk para petani dijadwalkan sesuai dengan waktu tersebut,"pungkasnya.


Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x