Strategi Pemkab Konawe Mitigasi Lonjakan Kasus Stunting

- 24 Februari 2023, 23:18 WIB
Sekretaris Daerah ( Sekda) Konawe, Ferdinand Sapan.
Sekretaris Daerah ( Sekda) Konawe, Ferdinand Sapan. /Kendari.pikiran-rakyat.com/

KENDARI KITA-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe menempuh berbagai langkah strategis sebagai upaya mitigasi atau penanganan lonjakan kasus stunting.

Sekretaris Daerah ( Sekda) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Ferdinand Sapan mengatakan, langkah strategis mitigasi kasus stunting dimulai dengan deteksi dini.

Menurut Ferdinand, terdapat dua skema pengukuran stunting yakni satu pengukuran yang melibatkan tim independen dan pengukuran yang melibatkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten.

Baca Juga: Ritual Adat Mosehe Wonua Warnai Rangkaian HUT ke-63 Kabupaten Konawe

"Bukan masalah meningkat. Tapi bagaimana langkah apa yang akan kita lakukan dalam mengatasi masalah stunting,"ujarnya kepada awak media di Konawe, Jumat, 24 Februari 2023.

Jendral ASN Konawe ini menambahkan, semua program terkoneksi dengan langkah mitigasi stunting baik sektor pertanian, kesehatan, BKKBN, hingga lintas instansi lainnya.

"Harus vertikal kalau stunting itu jangan lihat di muaranya. Tapi lihat dihulunya juga stunting itu kan bisa jadi terjadi karena perilaku, lingkungan bisa terjadi karena memang ada penyakit bisa jadi memang  karena kekurangan gizi,"ujarnya.

Baca Juga: Pemkab Konawe Gelar Operasi Celah Bibir Gratis di Momen HUT ke-63

Namun demikian, kata Ferdinand, ia tak yakin jika kekurangan nutrisi menjadi penyebab satu-satunya peningkatan kasus stunting di Konawe. Sebab kata Ferdinand, Konawe memiliki komoditas pertanian yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakatnya.

Minimnya penerapan pola hidup sehat, orang tua mengonsumsi alkohol, merokok selama periode kehamilan, dan banyak mengonsumsi makanan cepat saji juga menjadi pemicu kasus gangguan pertumbuhan anak selama 1000 hari pertama kehidupannya (1000 HPK).

1000 HPK adalah fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari).

Baca Juga: 3 Permintaan Lionel Messi Ini Bisa Bikin Presiden PSG Ogah Tertarik Perpanjang Kontraknya

Pada periode inilah organ-organ vital (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya) anak mulai terbentuk dan terus berkembang.

Selain itu kata Ferdinand, sanitasi yang tak layak juga berkontribusi terhadap angka peningkatan kasus stunting.

"Kurang gizi. saya nda yakin karena kita di Konawe ini kelebihan beras, sagu, ubi. Ada beberapa kasus stunting yang disebabkan sanitasi seperti di desa Waworaha, Kecamatan Lambuya,  kenapa?karena di situ langganan banjir kita minta warganya relokasi mereka tidak mau solusi yang kita berikan. Sadar tidak sadar itu menjadi masalah. Itu yang kita dorong terus di APBD 2023,"pungkasnya.


Editor: Mirkas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x