Disamping itu pula, penamaan Laworoku secara subtansi memberi gambaran bahwa Mubar dihuni oleh berbagai suku bangsa dan agama (masyarakat majemuk).
"Sebagai putra daerah, beliau (Bahri,red) memahami dengan sempurna kondisi ini," jelasnya.
Baca Juga: KPK Diminta Periksa Wali Kota Kendari Terkait Korupsi Dana PEN Rp349 Miliar
Olehnya itu, terkait pergantian nama ibu kota Mubar tidak usah disoal apalagi menjadi kontroversi, sebab nama itu paten hasil dari pemikiran peletak dasar berdirinya Mubar sebagai daerah otonom.
"Tidak ada pergantian nama ibu kota Mubar. Yang diwacanakan itu adalah nama kompleks perkantoran bumi praja di Mubar adalah Laworoku," tutupnya.***
Laporan : Phoyo