Pendapat Pakar Astronomi dan Ulama Soal Penentuan 1 Ramadhan 1444 Hijriah

- 9 Maret 2023, 21:50 WIB
Ilustrasi-Pendapat Pakar Astronomi dan Ulama Soal Penentuan 1 Ramadhan 1444 Hijriah .
Ilustrasi-Pendapat Pakar Astronomi dan Ulama Soal Penentuan 1 Ramadhan 1444 Hijriah . /Pixabay.com/chiplanay / 1442 images /

KENDARI KITA-Perbedaan penentuan 1 Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah terus mengulang perdebatan diantara para ulama tanah air.

Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin mengatakan, perbedaan perndapat muncul bukan karena metode hisab (perhitungan) dan rukyat (pengamatan),tetapi karena perbedaan kriteria.

Kriteria Wujudul Hilal (WH) digunakan Muhammadiyah. Sedangkan kriteria visibilitas hilal (Imkan Rukyat) digunakan oleh NU dan beberapa ormas lain.

Baca Juga: Panglima TNI Tolak Tawaran Bantuan Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera Kelompok KKB

"Penentuan awal bulan memerlukan kriteria agar bisa disepakati bersama. Rukyat memerlukan verifikasi kriteria untuk menghindari kemungkinan rukyat keliru. Hisab tidak bisa menentukan masuknya awal bulan tanpa adanya kriteria. Sehingga kriteria menjadi dasar pembuatan kalender berbasis hisab yang dapat digunakan dalam prakiraan rukyat," kata Thomas Djamaluddin, melansir laman resmi Brin, Jumat, 9 Maret 2023.
 
Lebih lanjut Thomas menambahkan bahwa kriteria hilal yang diadopsi adalah kriteria berdasarkan pada dalil  (hukum agama) tentang awal bulan dan hasil kajian astronomis yang sahih.

Kriteria juga harus mengupayakan titik temu pengamal rukyat dan pengamal hisab, untuk menjadi kesepakatan bersama. Termasuk Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Baca Juga: Kunjungi Panen Raya di Jawa Tengah, Jokowi Sebut Pemerintah Saat Ini Sedang Hitung Harga Gabah dan Beras

Thomas menyebut ada potensi kesamaan awal Ramadhan 1444 Hijriah.

"Apabila saat maghrib 22 Maret 2023 di Indonesia posisi bulan sudah memenuhi kriteria baru MABIMS, dengan tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat, dan sudah memenuhi kriteria Wujudul Hilal (WH). Jadi seragam versi [3-6,4] dan [WH] bahwa 1 Ramadhan 1444 pada 23 Maret 2023," kata Thomas.

Di sisi lain, Thomas menyebut adanya potensi perbedaan terkait Idul Fitri 1444.

Baca Juga: Niat Tarik Uang di Mesin ATM Drive Thrue BNI, Warga Kendari ini Temukan Bungkusan Berisikan Sabu

Hal ini disebabkan posisi bulan yang belum memenuhi kriteria baru MABIMS.

Pada saat maghrib 20 April 2023, ada potensi di Indonesia posisi bulan belum memenuhi kriteria baru MABIMS, yaitu tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: brin.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x