KENDARI KITA-Presiden RI, Jokowi, menginstruksikan evaluasi dan audit terhadap seluruh depo (terminal BBM) Pertamina di seluruh Indonesia, terutama depo Pertamina yang tak memenuhi syarat keamanan, atau yang melanggar standarisasi keamanan terutama yang bersentuhan dengan kawasan pemukiman padat penduduk.
Berkaca dari kasus ledakan dan kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, yang telah menelan 19 korban jiwa dan puluhan luka-luka, Jokowi menegaskan bahwa pembangunan depo Pertamina harus direncanakan dengan matang, tidak asal asalan.
Hal ini harus menjadi perhatian seluruh pihak, sebab tentu pemerintah tak ingin kecolongan lagi jika insiden serupa terjadi di kemudian hari.
"(Di depo Pertamina ini), dulu sudah direncanakan dibuat air/sungai buatan di kanan kirinya. tetapi belum sampai kepada titik mencari solusi bagi penduduk yang ada disita. Karena tanah merah ini kan padat dan penuh," kata Jokowi, saat mengunjungi lokasi pengungsian warga terdampak ledakan dan kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Senin, 6 Maret 2023.
Menurut Jokowi evaluasi dan audit wajib dilakukan menyangkut nyawa banyak manusia.
Pmengevaluasi seluruh depo pertamina yang dekat dengan kawasan pemukiman warga.
Baca Juga: Update Kebakaran Pertamina Plumpang, Korban Jiwa Bertambah, 3 Orang Masih Dalam Pencarian
"Harus dievaluasi dan diaudit karena menyangkut nyawa," kata Jokowi.
Seperti diketahui, korban jiwa dalam insiden ledakan dan kebakaran Depo (Terminal BBM) Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, terus bertambah.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh PT Pertamina, per Minggu 5 Maret 2023, korban jiwa mencapai 19 orang. Sedangkan 40 orang lainnya masih menjalani perawatan intensif karena luka-luka. Para pasien korban kebakaran ini tersebar di 10 Rumah Sakit.
Baca Juga: Warga Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara Tewas Tersambar Petir di Perairan Laut Mata Kendari
Berdasarkan data Posko Tanggap Darurat Koramil di Rawasari Selatan, Koja, Jakarta Utara, tercatat 19 orang tewas. 14 diantaranya orang dewasa, 5 orang lainnya anak-anak.
Menurut Danramil 01 Koja Mayor Infantri Ikhwan, 3 orang yang masih dalam pencarian merupakan anak berusia belasan tahun.