KENDARI KITA-Korban jiwa dalam insiden ledakan dan kebakaran Depo (Terminal BBM) Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, terus bertambah.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh PT Pertamina, per Minggu 5 Maret 2023, korban jiwa mencapai 19 orang. Sedangkan 40 orang lainnya masih menjalani perawatan intensif karena luka-luka. Para pasien korban kebakaran ini tersebar di 10 Rumah Sakit.
Berdasarkan data Posko Tanggap Darurat Koramil di Rawasari Selatan, Koja, Jakarta Utara, tercatat 19 orang tewas. 14 diantaranya orang dewasa, 5 orang lainnya anak-anak.
Baca Juga: Harga Emas Antam Melonjak di Awal Pekan, Dipatok Rp 1.033.000 per Gram
Menurut Danramil 01 Koja Mayor Infantri Ikhwan, 3 orang yang masih dalam pencarian merupakan anak berusia belasan tahun.
Saat musibah kebakaran, Jumat, 3 Maret 2023, mereka berusaha menyelamatkan diri, sehingga harus terpisah dari orangtuanya.
Ikhwan mengatakan, saat api membakar pusat penyuplai BBM itu, anak-anak sedang mengaji di TPA Masjid yang lokasinya berdekatan dengan pusat ledakan, Depo Pertamina Plumpang, pukul 20.00 WIB.
Baca Juga: Berikut Jadwal Acara TV di SCTV : Senin 6 Maret 2023, Rindu Bukan Rindu dan Tajwid Cinta
“Diketahui anak mereka saat itu tengah mengaji di TPA yang lokasinya berdekatan dengan meledaknya Depo Pertamina Plumpang,” ucap Ikhwan.
Pasca insiden kebakaran. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa pihaknya dan PT Pertamina (Persero) akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Hal tersebut disampaikan Erick Thohir ketika mendampingi Jokowi saat meninjau lokasi pengungsian warga yang terdampak insiden kebakaran tersebut.
Baca Juga: Warga Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara Tewas Tersambar Petir di Perairan Laut Mata Kendari
"Kementerian BUMN dan Pertamina segera rapat dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk mendapatkan solusi terbaik bagi semua," kata Erick Thohir, dilansir kendari.pikiran-rakyat.com, Senin, 6 Maret 2023.
Erick Thohir mengatakan, solusi terbaik harus segera ditemukan. Hal itu bertujuan agar nantinya insiden kebakaran serupa tidak terjadi kembali di kemudian hari.
BUMN juga akan melakukan kajian dari sektor keamanan Depo Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menjadi bagian objek vital negara itu.