Kembangkan Teknologi Digital, Ditjen Dukcapil Kemendagri Integrasi Pelayanan Publik Lintas Instansi

- 25 Februari 2023, 13:54 WIB
Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh berdiskusi bersama Tim Pakar Cybersecurity dari Cybernetica Estonia di ruang rapat Dirjen Dukcapil.
Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh berdiskusi bersama Tim Pakar Cybersecurity dari Cybernetica Estonia di ruang rapat Dirjen Dukcapil. /Dukcapil/ Satrio./

KENDARI KITA-Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Capil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menginisiasi pengintegrasian data pelayanan publik lintas instansi lewat pengembangan teknologi berbasis digital.

Dirjen Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, integrasi data pelayanan publik yang aman dipastikan  mampu menyatukan semua lembaga pelayanan publik.

"Jadi bukan hanya integrasi parsial dengan satu per satu lembaga, melainkan terintegrasi dalam seluruh ekosistem. Misalnya, data Dukcapil terintegrasi dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, perbankan, rumah sakit dan seterusnya. Begitu pun sebaliknya antar-instansi tersebut bisa saling terintegrasi satu sama lain," kata Zudan, melansir laman dukcapil.kemendagri.go.id, Sabtu, 25 Februari 2023.

Baca Juga: Sujud Syukur dan Tangis Bahagia Ramli, Warga Konsel Pemenang Satu Paket Umroh di Jalan Sehat Gerindra

"Inilah tujuan Dukcapil ke depan Indonesia akan menuju single sign-on untuk semua layanan publik," kata Zudan menimpali.

Integrasi data berbasis digital ini diwujudkan Ditjen Dukcapil Kemendagri lewat kemitraan dengan CEO Cybernetica, Oliver Vaartnou, untuk mengembangkan teknologi SplitKey Mobile Authentication dan Digital Signature Platform yang merupakan generasi lanjutan dari teknologi identitas elektronik.

"Platform ini mengubah smartphone dan tablet end user menjadi perangkat otentikasi yang aman, melengkapi penyedia layanan online yang andal, dan alat manajemen akses end user yang aman. Platform ini pun memungkinkan pengguna akhir untuk menandatangani dokumen secara digital," kata Oliver.

Baca Juga: Jumlah ideal Takaran Air yang Dibutuhkan Tubuh Manusia Setiap Harinya, Tak Harus 8 Gelas Saja

SplitKey sendiri diketahui menggunakan 3 faktor otentikasi, yakni PIN, pola pattern lock (kode garis), dan biometrik (face recognition).

Fitur ini akan digunakan dalam berbagai aplikasi digital yang dikembangkan Dukcapil Kemendagri, termasuk di aplikasi pembuatan KTP digital yang dikenal dengan Identitas Kependudukan Digital (IKD).

"Otentikasi yang aman biasanya membutuhkan hard ware khusus seperti kartu pintar, kalkulator pin, kunci USB, dan lainnya untuk melindungi dari phishing dan serangan malware. Perangkat-perangkat ini mahal, tidak nyaman digunakan, dan menerbitkannya memakan waktu. Nah, teknologi SplitKey melindungi kunci pribadi dengan menggunakan kriptografi ambang batas, sehingga pengguna dapat dengan mudah menggunakan ponsel pintar mereka untuk mengotentikasi dan menandatangani semudah menggunakan token biasa," ujar Oliver menjelaskan.

Baca Juga: Berikut 10 Besar Klasemen Sementara Ligue 1 Prancis Hari Ini, PSG di Posisi Pertama

Kepala Teknologi ID Digital Cybernetica, Michael Buckland menambahkan, Cybernetica telah beroperasi sejak 25 tahun yang lalu.

"Kami mulai dengan solusi interopability untuk Estonia, dan kini digunakan lebih dari 20 negara. Digital Identity, itu juga salah satu seri bisnis terbesar kami," ungkap Michael Buckland.

Zudan sendiri menyampaikan apresiasi atas kemitraan yang terjalin dengan  Tim Cybernetica, terutama terkait pengembangan keamanan data dan informasi penduduk.

Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: dukcapil.kemendagri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x