Menkominfo Bicara Tiga Tantangan Insan Pers di Era Disrupsi Digital

- 9 Februari 2023, 13:16 WIB
Menteri Komunikasi dan Informastika, Jhonny G Plate.
Menteri Komunikasi dan Informastika, Jhonny G Plate. /kominfo.go.id/

KENDARI KITA-Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, bicara soal tiga tantangan insan pers di era disrupsi (perubahan masif) digital.

Tantangan itu kata Johnny, meliputi kecepatan mentransmisikan konten digital sesuai ekspektasi audiens, antisipasi penyebaran disinformasi, misinformasi dan malinformasi yang makin marak, ditambah pergeseran sumber pemberitaan yang diakses maysarakat.

Baca Juga: Peristiwa Kebakaran di Baruga Kendari Diduga Disebabkan Arus Pendek Listrik, Begini Kronologinya

“Pers, jurnalisme dan media patut bersiap dalam menghadapi berbagai tantangan, terlebih di era disrupsi digital saat ini sebagai mana yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pers,” kata Johnny, dalam Konvensi Nasional Media Masa "Peluang Pers di Tahun yang Menantang" yang digelar Dewan Pers dalam rangkaian Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Sumatra Utara, Rabu, 8 Februari 2023.

Johnny kemudian menjelaskan hasil kajian Reuters Institute mengenai tren beberapa tahun yang akan datang, saat industri media tidak hanya ditentukan oleh seberapa cepat mengadopsi teknologi digital, namun seberapa cepat dapat mentransmisikan konten digital yang memenuhi ekspektasi audiens.

Baca Juga: LMC Tantang PT TMM Tunjukan Kelengkapan Dokumen Perizinannya ke Publik

Dalam hal itu, kebebasan pers yang telah berkembang sangat pesat di Indonesia diharapkan bisa diimbangi dengan tanggung jawab menghasilkan konten yang sesuai etika dan norma budaya bangsa.

“Itulah catatannya, pers bebas yang telah bertumbuh kembang luar biasa di Indonesia saat ini dan akan terus kita bersama-sama jaga di imbangi dengan tanggung jawab yang menghasilkan konten yang memenuhi ekspektasi para audiens,” ujar Johnny menegaskan peran pers.

Baca Juga: Dua Kios di Baruga Hangus Terbakar, Kapolresta Kendari : Tak Ada Korban Jiwa, Kerugian Ditaksir Rp500 Juta

Untuk tantangan kedua yang berkaitan dengan sebaran disinformasi, misinformasi dan malinformasi, Menkominfo meminta pers mengambil perhatian penuh dengan mendiskusikan solusi bersama-sama.

"Termasuk tren berita clickbait sarat sensasi yang marak terjadi di media online diharapkan menjadi perhatian insan pers untuk menjadikan ruang digital nasional bersih dan bermanfaat. Itu yang harus diperhatikan, ditangani, agar ruang digital menjadi bersih dan bermanfaat bagi pengguna, termasuk pers, jurnalis, jurnalisme, dan media,” ungkapnya.

Baca Juga: Berikut Jadwal Acara TV di Indosiar, Kamis 9 Februari 2023, BRI Liga 1 : PSM Versus Barito Putra

Mengenai tantangan ketiga, Menteri Johnny menilai kemajuan digital mendorong audiens secara perlahan bergeser lebih banyak mengakses media digital dibandingkan media konvensional sebagai sumber pemberitaan.

Mengutip Reuters Institut Digital News Report 2023, Johnny menyatakan media online menjadi sumber yang paling banyak diakses masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Muna Barat Diguncang Gempa Bumi Berkekuatan 4,1 SR, BMKG : Tak Berpotensi Tsunami

Angka ini mencapai 88 persen, termasuk media sosial 68 persen. Sedangkan media konvensional televisi sekitar 57 persen dan media cetak berada di titik paling bawah yakni 17 persen.

“Terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi media pers dan jurnalisme memiliki peran yang sangat krusial dalam mengatasi persoalan, baik global maupun nasional tentunya,” pungkasnya.***

Editor: Mirkas

Sumber: kominfo.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x