Stabilisasi Harga Beras, Mendag Dorong Percepatan Pendistribusian Stok Lewat Operasi Pasar

- 1 Februari 2023, 11:53 WIB
Presiden RI Jokowi saat meninjau gudang stok beras dalam negeri.
Presiden RI Jokowi saat meninjau gudang stok beras dalam negeri. /Perum Bulog/

KENDARI KITA-Presiden RI Joko Widodo menginstruksikan jajarannya, khususnya Kementerian Perdagangan (Kemendag) gerak cepat stabilisasi harga beras yang belakangan mengalami kenaikan.

Karena itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, mendorong Perum Bulog mempercepat pendistribusian beras dengan stok yang tersedia melalui operasi pasar guna menstabilkan harga komoditas pangan itu.

Baca Juga: Amerika Serikat Setop Lisensi Ekspor Produk Huawei China

“Mudah mudahan Ka Bulog dan kita semua akan membanjiri dengan stok yang ada. Dengan demikian mudah-mudahan dalam waktu dekat ini harga sudah bisa kembali turun,” kata Zulkifli, dilansir kendari.pikiran-rakyat.com dari laman presidenri.go.id, Rabu, 1 Februari 2023.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 315 ribu ton siap didistribusikan untuk operasi pasar hingga bulan Maret 2023.

Baca Juga: Perubahan Sistem, Ratusan ASN Pemda Mubar Belum Terima Gaji Bulan Januari

“Pak Presiden perintahkan langsung kepada kami bertiga untuk stabilisasi harga beras, kemudian stok Bulog hari ini ada sekitar 300 ribu ton ini harap segera disalurkan. Kemudian Pasar Induk Cipinang yang hari ini 13 ribu ton harus di top up sampai 30 ribu ton,” kata Arief.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan bahwa stok CBP tersebut berasal dari penyerapan dalam negeri maupun beras impor premium.

Baca Juga: Claro Hotel Kendari Promo Dinner Romantis di Momen Valentine

Budi menekankan bahwa beras impor premium yang didistribusikan dijual seharga Rp8.300 per kilogram.

“Nanti yang kita turunkan ini adalah beras-beras termasuk beras impor yang kualitasnya premium. Tetapi kita tetap menjualnya Rp8.300. Jadi nanti teman-teman juga ikut mengawasi kalau ada yang mahal itu berarti ada permainan di sini. Beras ini beras premium bukan beras medium, kita jualnya Rp8.300 jadi harusnya nggak ada lagi pesaingnya, karena beras ini yang terbaik selama ini,” ujar Budi.

Baca Juga: UHO dan Kejati Sultra Teken MoU Bantuan Penanganan Masalah Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara

Utuk mencegah terjadinya penimbunan stok beras impor saat operasi pasar, Budi menyampaikan bahwa Perum Bulog telah berkoordinasi dengan Satgas Pangan dan pihak terkait lainnya.

“Mekanismenya saya sudah bekerja sama Satgas Pangan nanti dari Food Station, dari beberapa nanti kita ikut mengawasi bareng-bareng,” kata Budi.***

Editor: Mirkas

Sumber: presidenri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x