Zulkifri Anas Bicara Soal Manfaat Penerapan Kurikulum Merdeka

- 30 Januari 2023, 06:00 WIB
Plt Puskurjar BSKAP Kemendikbudristek Zulfikri Anas, bicara soal manfaat penerapam kurikulum merdeka bagi siswa.
Plt Puskurjar BSKAP Kemendikbudristek Zulfikri Anas, bicara soal manfaat penerapam kurikulum merdeka bagi siswa. /Kemendikbud.go.id/

KENDARI KITA-Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar), Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Zulfikri Anas, bicara soal manfaat penerapam kurikulum merdeka bagi siswa.

Kurikulum merdeka telah diluncurkan pada 2022, dan diimplementasikan oleh lebih dari 140 ribu sekolah.

Baca Juga: Ilmuwan Kembangkan Racun Tumbuhan Antibiotik Melawan Bakteri

Menurut Zulkifri, Kurikulum Merdeka dikembangkan untuk mendukung pemulihan pembelajaran yang lebih fleksibel, berfokus pada materi esensial, dan memberikan ruang lebih besar kepada pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.

Zulfikri Anas mengatakan bahwa Kurikulum Merdeka bukan sekedar perubahan dokumen dan administrasi, tetapi lebih kepada peningkatan kualitas belajar peserta didik dan meningkatkan kualitas hubungan guru dengan para peserta didiknya.

Baca Juga: Wakatobi Wave dan Festival Kandekandea Tolandona Masuk Kalender Wisata Nasional

“Penekanannya di sini adalah seberapa jauh terjadinya perubahan proses belajar supaya penuntasan penyampaian materi sekarang lebih kepada pelayanan terhadap anak, sehingga setiap anak dapat menemukan cara terbaik bagi dirinya untuk tumbuh dan berkembang,” kata Zulkifri, dilansir kendari.pikiran-rakyat.com, dari laman Kemendikbud.go.id, Senin, 30 Januari 2023.

Lebih lanjut Zulfikri menyampaikan bahwa sebetulnya Kurikulum Merdeka bukan untuk mempersulit guru, tetapi untuk mempermudah proses pembelajaran.

Baca Juga: KPU Mubar Bantah Isu 'Titip Nama' dalam Rekrutmen Anggota Sekretariat PPS

“Sehingga Bapak/Ibu guru bisa mewujudkan suasana belajar yang interaktif, bermakna, mendalam, dan si anak merasa menemukan dunia belajarnya di situ,” imbuhnya.

Zulfikri mengutip istilah 'nakhoda yang tangguh tidak pernah lahir dari laut yang tenang'.

Oleh karena itu, ia mengajak para guru agar menjadi ‘nakhoda’ yang tangguh.

Baca Juga: Seorang Pria di Kolaka Timur Dilaporkan Tewas Diterkam Buaya

“Semua persoalan yang kita hadapi saat ini akan mematangkan dan memperkaya kita sebagai guru. Sebab, guru-guru yang hebat tidak akan pernah lahir (jika tidak ada) murid yang bermasalah,” ujarnya.

Guru SMAN 1 Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Taman Firdaus yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolahnya sejak tahun lalu mengungkapkan bahwa pembelajaran di sekolah kini terasa lebih bermakna.

Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: Kemendikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x