Kesulitan hidup memaksa Husnia membagi waktu kuliah sembari bekerja sampingan jadi reseller sepatu, buku, aksesoris, hingga jualan perangkat dapur.
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 48 Mulai Dibuka, Berikut Link Pendaftaran dan Syarat Lengkapnya
Selang waktu berjalan, Husnia berhasil menamatkan kuliahnya. Namun lagi-lagi, saat itu peluang kerja belum juga terbuka, sehingga Husnia resmi menyandang gelar sarjana sekaligus menanggung beban status pengangguran.
Tak mau menyerah begitu saja, Husnia lalu memutuskan belajar menjahit. Tujuannya, agar Husnia punya kesibukan.
Namun, lambat-laun, aktifitas menjahit ini tak hanya menjadi sebuah kesibukan semata, sebab dari aktifitas yang berawal iseng mencari kesibukan ini, Husnia justru menemukan peluang meniti karier gemilangnya di industri fashion daerah.
"Setelah wisuda saya mulai mencari kesibukan lain, karena sebelumnya saya menjadi seorang mahasiswa sambil berjualan buku buku bahasa inggris dan sepatu di kampus. Jadi setelah wisuda saya tdk punya kegiatan, maka saya putuskan untuk belajar menjahit agar bisa punya kesibukan," kata Husnia.
Baca Juga: Mitigasi Kekerasal Seksual di Lingkungan Pendidikan, Pemerintah Bentuk Satgas PPKS
Husnia kemudian mencetuskan ide membuat brand fashion Rafa Modeste. Ia memasarkan brand fashion miliknya via sosial media.
"Pertama kali brand ini saya kenalkan melalui online atau sosial media, sehingga beberapa pelanggan saya berasal dari luar Baubau, bahkan ada juga pelanggan saya yang berasal dari daerah terpencil," ujarnya.
Baca Juga: Ide Seru Merayakan Valentine Bersama Ibu