KENDARI KITA-Bulan suci Ramadhan tak hanya diberkahi dengan keistimewaan pahala yang dilipatgandakan.
Keistimewaan lainnya adalah tidurnya orang berpuasa pun setara nilai ibadah.
Seperti yang diriwayatkan terjemahan hadits HR. Baihaqi:
Baca Juga: Sufmi Dasco Perintahkan Kader Gerindra Lawan Pihak yang Menyerang Ketua DPD Sultra
“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni." (HR Baihaqi).
Hadits populer ini memiliki makna yang sangat bernilai jika ditelaah dari perspektif yang positif.
Namun, sadar atau tidak, hadits ini terkadang digunakan sebagai pembenaran untuk bermalas-malasan alias mager atau tidur seharian saat menjalankan puasa di bulan suci Ramadhan.
Baca Juga: Harga LPG 3 Kg Naik, Pertamina: Soal HET Pemerintah Sultra yang Tentukan
Hadits serupa lainnya yang dijelaskan Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulumid Din soal etika berpuasa Ramadhan, adalah bahwa tidur siang saat berpuasa boleh-boleh saja, tapi ada batasannya.