Pabrikan mobil mewah ini terus menghadapi tantangan, termasuk peningkatan pengawasan terhadap teknologi bantuan pengemudi.
Tesla sebelumnya mengumumkan penarikan 362.000 unit kendaraan pada 16 Februari setelah regulator mengatakan perangkat lunak Full Self-Driving Beta tidak mengikuti undang-undang lalu lintas.
Pemegang saham mengajukan gugatan lain pada hari Senin terhadap Musk dengan tuduhan bahwa Tesla yang berulang kali melebih-lebihkan kemampuan mengemudi sendiri.
Baca Juga: Update Kebakaran Pertamina Plumpang, Korban Jiwa Bertambah, 3 Orang Masih Dalam Pencarian
Musk juga dianggap terus mencari kontroversi melalui perilakunya yang tidak menentu dan provokatif secara online.
Setelah mencabut larangan supremasi kulit putih, teori konspirasi neo-Nazi dan QAnon di Twitter, miliarder itu juga disebut-sebut menjilat troll dan aktivis sayap kanan.
Pada hari Senin, Elon Musk memberikan dukungannya di belakang Scott Adams, kartunis Dilbert yang kata-kata kasar rasisnya dalam penampilan YouTube baru-baru ini telah menyebabkan pembatalan peneribtan komiknya di surat kabar AS.***