Peningkatan Emisi C02 Mengancam Dunia, Badan Energi Internasional Bahas Solusi Ini

- 5 Maret 2023, 15:18 WIB
Ilustrasi-Emisi C02 dari polusi sektor industri mengancam stabilisasi iklim global.
Ilustrasi-Emisi C02 dari polusi sektor industri mengancam stabilisasi iklim global. /Pixabay.com/SD-Pictures / 46 images /

KENDARI KITA-International Energy Agency (IEA) atau Badan Energi Internasional, membahas resiko dan ancaman peningkatan emisi karbon dioksida (CO2) dari tahun ke tahun.

IEA mencatat kenaikan penggunaan energi kurang dari 1 persen pada tahun 2022, tetapi pengurangan 7 persen diperlukan setiap tahun pada dekade ini untuk memenuhi target emisi.

Penelitian Badan Energi Internasional telah menunjukkan bahwa emisi karbon dioksida global masih meningkat tetapi akan mencapai puncaknya jika tak ditanggulangi segera.

Baca Juga: Usung Konsep APBD untuk Rakyat, Sudirman Gagas Program Rp100 Juta Pertahun Setiap RT di Kendari

CO2 dari energi (pertambangan) sejauh ini merupakan sumber emisi terbesar. meningkat kurang dari 1 persen pada tahun 2022.

Hal ini terlepas dari gejolak di pasar energi yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina.

Peningkatan emisi CO2 sendiri bersumber dari penggunaan bahan bakar fosil (minyak, gas bumi dan batubara), kendaraan bermotor tenaga fosil, pembakaran hutan dan lain-lain.

Baca Juga: Berikut Jadwal Tayang Proliga dan Liga Italia, Minggu 5 Maret 2023 di MOJI TV

Peningkatan emisi C02 mengakibatkan peningkatan suhu udara dan pemanasan global secara luas yang dalam jangka waktu tertentu dapat mengakibatkan perubahan iklim.

Kenaikan tersebut lebih kecil dari kenaikan emisi dari energi sebesar 6 persen yang dicatat oleh IEA pada tahun 2021, sebuah lompatan yang terjadi setelah rebound dari pandemi Covid-19.

Namun, pengurangan 7 persen diperlukan setiap tahun untuk memenuhi tujuan mengurangi separuh emisi pada dekade ini.

Baca Juga: Berikut Jadwal Acara TV di SCTV : Minggu 5 Maret 2023, Saksikan House of Mama Gigi dan Rindu Bukan Rindu

Banyak ahli khawatir harga gas yang melonjak dapat mendorong negara-negara kembali menggunakan batu bara, yang memiliki emisi karbon jauh lebih tinggi.

Tetapi energi terbarukan tampaknya telah menjadi penerima manfaat yang besar, karena negara-negara memilih tenaga surya dan angin, dan mendorong penggunaan pompa panas dan kendaraan listrik (EV).

Awal musim dingin yang ringan di Eropa juga membantu menghemat energi di seluruh Uni Eropa.

Halaman:

Editor: Mirkas

Sumber: theguardian.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x