Network
KENDARI KITA-Seorang pria di Konawe nekat menghabisi nyawa kekasihnya dengan sebilah parang hingga meninggal dunia.
Insiden naas itu terjadi di Desa Diolo, Kecamatan Bondoala, Kabupaten Konawe pada Senin, 21 November, sekitar pukul 15.00 Wita
Baca Juga: Warga Landono Blokade Jalan, Tagih Janji Ali Mazi Benahi Jalan Rusak
Kasat Reskrim Polres Konawe, AKP Mochamad Jacub Nursagli Kamaru, mengungkapkan tersangka Inisial SP (41) merupakan warga Desa Diolo Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.
Jacub mengungkapkan, persoalan pribadi jadi pemicu SP membunuh sang kekasih hatinya.
Baca Juga: Perdana di Panggung American Music Award 202, BTS Jadi Pemenang Kategori Artis K Pop Favorit
"Korban S(35), merupakan warga Desa Palangga, Kecamatan Palangga, Kabupaten Konsel. Hubungan pelaku dan korban sementara tahap pacaran," kata Jacub.
Jacub menguraikan kronologi kejadian itu. Menurutnya, pada hari Senin tanggal 21 November 2022 sekitar jam 11.00 Wita, korban bersama temannya (Midsdyawati, red) datang ke rumah Kepala Desa Diolo, Kecamatan Bondoala, Kabupaten Konawe untuk menyelesaikan permasalahan pribadi antara pelaku dan korban.
Baca Juga: Mabes Polri dan BPK RI Didesak Telusuri Oknum Polisi di Sultra yang Diduga Jadi Mafia Tambang
Kepala Desa Diolo pun menerima kedatangan pasangan kekasih itu. Namun pertemuan itu justru berbuah malapetaka. S meregang nyawa di tangan kekasihnya sendiri.
"Pertemuan berlangsung alot. Kemudian, sekitar Jam 15.00 Wita, pelaku tiba-tiba menyeret korban masuk ke dapur, lalu terdengar korban berteriak minta tolong. Sehingga Kepala Desa Diolo dan warga sekitar yang mendengar langsung masuk ke dapur, dan pelaku sudah memarangi korban menggunakan parang yang ada di dapur kepala Desa Diolo, yang mengakibatkan korban mengalami luka-luka sehingga meninggal di tempat," ujarnya.
Baca Juga: Pj Bupati Mubar Lepas Kontingen Atlet ke Porprov XIV Sultra
Kapolsek Bondoala, Iptu Kadek Sujayana membenarkan informasi tersebut.
Menurut Sujayana, saat kejadian, pelaku inisial SP dan korban inisial SY sedang berada di rumah Kepala Desa Diolo untuk menyelesaikan masalah pribadi mereka.
